Resume Ke : 28
Gelombang : 21
Tanggal : 06 Desember 2021
Tema : Teknik Promosi Buku
Narasumber : Akbar Zainuddin
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT, kita masih diberi kesempatan bertemu kembali dalam rangka berupaya untuk menyelesaikan misi dalam membuat buku solo, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, kemudahan dan kebaikan selalu. Sholawat tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Pada sesi sebelumnya membahas mengenai bagaimana membuat layout cover buku sendiri selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah menunggu penerbit untuk menerbitkan buku kita. Setelah buku ditangan apa yang akan kita lakukan selanjutnya, yakni bagaimana mempromosikan buku kita ke khalayak ramai. Hal tersebut bisa kita lakukan supaya buku yang kita hasilkan agar bisa dikenal oleh orang banyak. Materi ini akan disampaikan oleh Bapak Akbar Zainuddin dan dimoderatori oleh Dail Ma’ruf. Beliau adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo beliau yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
Kemudian buku beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Sangat disarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.
Selain itu, buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Kemudian beliau hari ini akan share tentang Strategi Pemasaran Buku, yang diambil dari buku UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Setelah buku kita selesai dicetak tentu yang dilakukan selanjutnya adalah bagaimana membuat buku kita dikenal dan diminati banyak orang. Banyak strategi yang bisa dilakukan oleh penulis sendiri maupun dengan dibantu penerbit dalam memasarkan buku kita.
Strategi pemasaran buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).
Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua memiliki strategi yang berbeda pula.
STRATEGI PRODUK
Strategi produk ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Kita lebih pada memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada penerbit untuk memasarkan buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA
Dalam menentukan berapa harga buku, biasanya sering menjadi tanggung jawab dari penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi.
Pertama, adalah harga buku secara umum. Harga kisaran yang ada di pasaran untuk tema dan isi dari buku tersebut.
Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa), mungkin muatan dari buku lebih spesial dan khusus sehingga harga dibuat lebih dari harga buku biasa. Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung, direct selling ini membutuhkan kecapan dalam berkomunikasi.
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
Anda bisa menjual lewat media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lainnya yang banyak dikunjungi oleh banyak orang
STRATEGI PROMOSI
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
Pertama, Launching buku. adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, sekolah, kampus dan di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, bisa disekolah, kampus dan sebagainya. Jika secara online bisa memanfaatkan media sosial, facebook, instagram. Twitter dan lainnya.
Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun banyaknya yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di media sosial acara kita seperti youtube. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.
Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di Facebook, Instagram, Whatshap Grup, Zoom meeting, dan sebagainya.
Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Misal bukunya motivasi dan menulis. Maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa di Facebook, Instagram, Whatshap Grup, Zoom meeting, dan sebagainya.
Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Ada banyak komunitas-komunitas yang tersebar di dunia nyata maupun dunia maya, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Share materi-materi yang ada di buku secara berkala, bisa seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Kemudian bisa bentuk di WA Grup. Sesekali lakukan seminar melalui Zoom.
Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mempromosikan dan menjual. Sebagai contoh Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Sistem ini merupakan sistem yang dilakukan secara online.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Jangan setiap hari isinya jualan, lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Sebagai seorang penulis kita perlu memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.