Resume Ke : 10
Gelombang : 21
Tanggal : 25 Oktober 2021
Tema : Menulis itu mudah
Narasumber : Dr. Ngainun Naim
Pertemuan kesepuluh di pelatihan belajar menulis PGRI makin terasa menantang dan menguji semangat kita. Ketika sudah memulai harus berjalan sampai akhir tetap semangat, menulis, menulis dan menulis. Kesabaran akan diuji dengan semua aktifitas kita setiap hari, termasuk banyaknya agenda dari perkerjaan kita yang menghalangi, tetapi semua itu harus dilalui dengan mengedepankan semangat berkeadilan serta mampu meluangkan waktu untuk menulis. Begitulah yang diajarkan ketika kita mau merintis sebagai penulis pemula, sempatkan dan sisihkan waktu untuk menggoreskan tinta di kertas. Semangat untuk menerbitkan buku solo menjadi pemicu agar lebih rajin lagi.
Kali ini materinya akan membahas bahwa menulis itu mudah, yang akan dibawakan oleh beliau seorang narasumber yang luar biasa Dr. Ngainun Naim. Belau adalah dosen yang bergelar doktor di IAIN Tulungagung. Beliau juga pernah memberikan sambutan di buku solo berjudul Kunci Sukses Menjadi Moderator Online. Berikut ini adalah curriculum vitae singkat beliau
Prestasi yang luar biasa beliau perlu kita jadikan semangat dalam menjadi penulis, melihat beliau sudah makan asam garam dalam menulis. Apalagi gelar pendidikan beliau sebagai seorang doktor sungguh luar biasa.
Apkah benar menulis itu mudah? Jawabannya menurut beliau adalah mudah, dengan catatan bagi yang sudah terbiasa menulis akan menjadi mudah. Tetapi bagi yang belum terbiasa akan menjadi hal yang menyulitkan. Simak beberapa hal berikut ini yang membuat menulis menjadi mudah.
1. Ubah mindset kita bahwa menulis itu mudah
Bagaimana jika kenyataannya tetap sulit? Kita haru merubah mindsite kita menjadi mudah, karena dengan begitu akan membantu kita tetap optimis mewujudkan bahwa menulis itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Supaya menulis itu tidak sulit perlu kita ciptakan dalam pikiran kita bahwa menulis itu sangat mudah, cukup ambil pena kemudian tuliskan apa yang ada dalam pikiran kita, mudah bukan. Seperti itulah kurang lebih kita buat mindset dalam pikiran bahwa tidak sesulit yang dibayangkan. Tentu saja realitanya tidak semudah apa yang ada dalam pikiran kita, paling tidak sudah terbentuk semangat dalam menulis. Tinggal lanjutkan pada stage selanjutnya.
Pekerjaan menulis sesungguhnya tidak selalu membutuhkan pendidikan yang sangat tinggi, karena pada dasarnya kemampuan dapat dimiliki oleh siapa saja, tanpa terkecuali. Kemampuan berfikir, berimajinasi dan mengolah kata bisa dipelajari secara instant, memang butuh pendidikan yang lebih dalam menganalasisa dan mengolah sebuah data agar tulisan menjadi berbobot.
2. Menulis itu ketrampilan sekolah dasar
Hadirkan dalam pikiran kita bahwa pekerjaan menulis itu adalah ketrampilan dari sekolah dasar, dimana menulis menjadi kegiatan sehari-hari kita waktu masih sekolah dasar. Nah anggap saja itu adalah pekerjaan waktu kecil dulu. Menulis harus diawali dengan keyakinan, karena tanpa keyakinan kita tidak akan bisa menulis. Jika sesorang ingin menulis, hal yang diperlukan bukanlah suatu bakat istimewa, tetapi merupakan minat yang besar dan kemauan berlatih. Perpaduan dua hal tersebut dapat membantu kita menjadi penulis. Jelas bahwa MINAT dan KEMAUAN BERLATIH yang menjadi kunci sukses dalam menulis. Walaupun pendidikan bukan jaminan untuk menjadi penulis yang hebat, tetapi pendidikan salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan menjadi penulis hebat.
3. Banyaklah membaca
Membaca adalah gerbang ilmu, membaca merupakan salah satu syarat wajib bagi seseorang untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik. Prosentasenya kecil bagi seorang yang bisa menulis yang baik tidak punya budaya membaca. Dengan membaca bisa mengembangkan teknik dan wawasan yang luas, dari segi tatabahasa, maupun teknik menulis yang baik. Membaca bukanlah pekerjaan yang susah, bikin suntuk dan tidak baik, tp kebalikannya membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Tidak memerlukan waktu yang lama dalam membaca, cukup 10 menit-15 menit sudah dirasa cukup. Bisa juga targetkan dalam sehari membaca beberapa halaman saja. Apalagi ketika mempunyai waktu senggang, misalnya waktu libur anda bisa menghabiskan waktu lebih banyak dalam membaca. Dengan membaca ini anda akan menemukan lebih banyak ide-ide baru yang bisa anda kembangkan.
4. Luangkan waktu, bukan menunggu
Hampir semua orang mempunyai kesibukan masing-masing, bukannya berkurang malah semakin bertambah. Jika menuruti kesibukan tentu kita tidak punya kesempatan dalam menulis. Gunakan satu jam dalam sehari untuk itu sungguh luar biasa, menulis tidak harus dilaptop, di handphone pun bisa. Kuncinya adalah luangkan waktu sebisa mungkin, bukan menunggu waktu luang. Walaupun hanya satu paragraf, ketika konsisten dan istiqomah bisa menjadi sebuah buku.
5. Rajin dalam mengamati, mencatat dan mengolah menjadi tulisan
Yang membedakan seorang penulis dengan seorang yang bukan penulis terletak pada kemampuan mengangkat sesuatu yang biasa menjadi hal yang luarbiasa berbeda. Sebagai seorang penulis harus tajam secara insting, mengasah pendengaran dan penglihatan dalam mengamati setiap fenomena dan perkembangan yang terjadi disekitar kita. Ketika anda amati, kemudian jangan lupa anda catat apa saja yang anda temui disekitar anda. Catatan yang ditulis tersebut dapat diolah menjadi tulisan, jangan berfikir akan menjadi tulisan yang sempurna, karena tugas penulis yang utama adalah terus berproses dalam menulis. Kualitas dari tulisan akan mengikuti dengan sendirinya seiring dengan konsistensi anda dalam menulis.
6. Belajar menulis dari seorang penulis
Sebagai seorang penulis awal tentu saja minim dengan pengalaman, seperti kata pepatah diatas langit masih ada langit. Maksudnya masih banyak yang lebih pandai dan cerdas diluarsana dalam menulis, tidak seperti kita ketika masih sebagai penulis awal alias newbie. Itu berarti kita tidak perlu ragu dan malu-malu untuk belajar dengan mereka yang ahli dibidangnya. Belajar kepada mereka yang sudah berpengalaman dalam menulis puluhan buku, itu sungguh sangat berguna dan lebih cepat dalam mendalami teknik menulis yang baik. Hal ini sangat penting untuk memperkaya cara pandang mereka dalam menulis.
Disamping itu kunci utama dalam menulis hingga terbit buku solo adalah ATM yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi. Anda bisa mengamati hasil karya orang lain, kemudian tiru gaya dan teknik menulisnya setelah itu modifikasi sesuai dengan gaya menulis kita. Buat diri kita enjoy saat menulis gunakan aplikasi note di handphone untuk mempermudah. Lakukan secara konsisten dan komitmen yang tinggi, karen amusuh terbesar dalam menulis adalah diri kita sendiri, bangun rasa percaya diri, kalahkan rasa malas, abaikan keraguan dalam hati. Gunakan momentum-momentum yang menarik dari diri anda. Jadikan literasi dan menulis itu sebagai jalan ninjaku…eh jalan hidup. Point penting yang bisa kita petik adalah salah satunya luang kan waktu jangan menunggu waktu luang, belajar dari yang ahlinya, kemudian amati tiru dan modifikasi.
Luar biasa pak Eko P. Resume yang SPJ dan indah dinikmatinya
BalasHapussaya sangat senang bacanya..mantab sekaliii
BalasHapusKeren mantap
BalasHapus