Writing
is my passion
Ilmu pengetahuan
sangatlah luas, seluas bumi dan samudra bahkan lebih. Tidak bisa hanya di
pikirkan, direnungkan untuk mengambil intisarinya. Tetapi perlu di goreskan
dengan tinta ke dalam kertas, ilmu yang ada di dunia ini tidak ada seberapanya,
bahkan tidak ada setitik nya dari yang memiliki ilmu, Dialah yang Maha pemilik
ilmu Allah SWT tuhan Yang Maha Esa. Untuk bisa dengan mudah mencerna ilmu perlu
kita goreskan atau kita tuliskan ke dalam kertas yang kosong.
Menulis perlu kemampuan
yang lebih, karena menulis tidak hanya sembarang menulis. Menulis merupakan
buah dari kita berfikir tentang sesuatu yang ada didalam otak kita. Hasil dari
pikiran yang sudah kita telaah maka dituangkan lah kedalam media berupa kertas,
maka tak heran hasil dari proses berfikir yang dituangkan kedalam media kertas
mempunyai nilai yang tinggi, ilmu yang disalin ke dalam media tersebut bukan
hanya ita konsumsi sendiri, tetapi puuhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan orang
dapat menikmati buah pikiran kita sebagai bagian dari referensi bagi orang
banyak.
Menulis merupakan
pekerjaan yang mulia, karena dengan menulis banyak orang bisa mengambil ilmunya
dan memanfaatkan dengan baik. Tidak sembarang orang bisa menulis, butuh
keahlian khusus yang tidak sembarang orang bisa melakukannya. Dimana dengan
sedikit orang bisa mampu menuangkan hasil olah pikir, hal ini dipandang sebagai
salah satu indikator intelektualitas dan kematangan berfikir sesorang. Karena
hanya orang-orang tertentu yang mampu melakukannya. Butuh perjuangan, semangat
dan gairah yang tinggi dalam menuangkannya. Dengan begitu menghasilkan sebuah
karya yang tinggi, sehingga hasilnya juga dihargai dengan tinggi. Penulis
merupakan salah satu profesi yang dapat digeluti, hingga saat ini profesi ini
tidak begitu banyak yang berminat. Yang menjadikan profesi ini merupakan salah
satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.
Sedikitnya minat
menulis dapat kita jumpai kendala dan hambatan yang sering kali dihadapi oleh
seseorang yang mau mengawali sebagai penulis, diantaranya :
- · merasa tidak berbakat menulis
sering
dihadapi seseorang yang akan memulai menulis, manusia sudah diberi akal untuk
mampu mencerna dan memproses apa yang ada dihadapan kita. Kemampuan itulah yang
harus digunakan untuk dapat menuangkannya ke dalam media. Faktor ini lebih
kepada pentingnya meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi, yang membuat kita
mampu dengan percaya diri apa saja yang ada dalam otak kita. Hilangkan perasaan
bagus tidaknya tulisan kita, yang terpenting tuliskan saja apa yang ada dalam
otak kita. Dengan begitu akan terbangun sedikit demi sedikit rasa percaya diri
tersebut.
- ·
tidak memiliki waktu
waktu
menjadi bagian utama dalam menulis, kadangkala waktu menjadi hambatan hampir
disemua sektor pekerjaan. Dengan sibuknya kita sebagai manusia yang pekerja,
waktu menjadi faktor kunci. Sama hal nya menulis, waktu memang diperlukan bagi
kita untuk menenangkan pikiran kita menuangkan ke dalam media. Perlu diingat
menulis tidak membutuhkan waktu khusus, cukup butuh waktu luang atau saat istirahat
bisa juga sesaat sebelum kita tidur gunakan untuk menulis. Tuangkan semua apa
yang ada dalam pikiran kita dengan beberapa kalimat ke dalam secarik kertas.
Ulangi di lain waktu, baru kemudian kumpulkan apa yang sudah kita tulis menjadi
sebuah paragraf.
- ·
tidak memiliki ide
berawal dari niat menulis, kemudian memanfaatkan waktu luang. Sebagai manusia kita mempunyai daya pikir yang tinggi yang mampu membaca situasi, suasana, mencerna. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia dihadapkan sebuah kenyataan dan realita yang kadang menjadi sebuah masalah. Kita dengan akal pikiran tentu saja akan melihat dan menganalisa masalah yang sedang kita hadapi, maka secara alamiah kita sebagai manusia akan mencari jalan keluar dari masalah yang sedang kita hadapi. Dari inilah muncul beberapa gagasan atau ide yang kita pakai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan begitu banyaknya masalah yang dapat diselesaikan berkat ide dan gagasan kita maka kita akan terlatih untuk mengeluarkan ide-ide baru yang lebih bagus. Berangkat dari inilai proses awal dari keinginan menulis seudah terbentuk.
· tidak mau di kritik
Kritik merupakan bagian dari umpan balik, apa yang sudah kita tulis tentu saja memberi dampak yang positif dan negatif. Melihat visi misi dan pandangan setiap orang tidak lah sama dengan kita, tanggapan atau kritik sesuatu hal yang wajar sebagai penulis. Jadikan kritik sebagai indikator yang dapat membesarkan nama kita, membangun dan meluruskan apa yang belum lurus. Justru dengan kritik dapat menjadikan kita lebih matang dalam berfikir, lebih mematangkan ide-ide yang kreatif.
· tidak suka menulis
jadikan
pena sebagai sahabat di genggaman tangan kita, jadikan pena sebagai media untuk
menuangkan apa saja dalam pikiran kita. Lama kelamaan kebiasaan itu akan
menjadi hobby baru yang menyenangkan. Pikiran negatif tidak suka menulis akan
hilang dengan sendirinya.
MENULIS
BUTUH ALASAN
Alasan merupakan hal yang mendasar sesorang dalam mengawali sesuatu termasuk mengawali profesi sebagai penulis, jadikan point kunci kata "MENGAPA" sebagai langkah awalnya, perlu alasan yang kuat ketika akan memulai menulis.
- Mengapa kita menulis
Kata mengapa secara filosofis berhubungan dengan nilai, visi dan misi seseorang dalam menjalani hidup didunia kaitannya dengan profesi kita dalam menulis. Berikan alasan kuat mengapa kita harus menulis, tujuan dan misi kita akan kita jadikan alasan kuat untuk memulainya. Lebih lagi menjadikan menulis sebagai salah satu gairah dan kesenangan kita.
- Bagaimana cara kita menulis
Pelajari bagaimana teknis menulis, sifatnya yang teknis cenderung mudah dipahami dan dipelajari dengan banyak berlatih dan berlatih. Lama kelamaan akan menjadi terbiasa dengan berkembangnya teknik menulis yang semakin baik.
- Kapan kita memulai
Tidak perlu menunggu lama dalam memulai menulis, lakukan secepatnya dengan hasil karya sendiri dan buah dari pikiran sendiri. InsyaAllah bisa dilakukan dengan mudah.
- Cari motivasi dalam menulis
Tanamkan
motivasi di dalam diri kita yang membuat kita terus menulis, dalil-dalil atau motivasi
apa yang bisa membuat kita terus semangat menulis. Misalnya Ilmu yang
bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan atau di sampaikan kepada orang lain
sehingga memberikan dampak yang baik bagi orang lain juga.
Bagaimana langkah-langkah menjadi
penulis yang baik, tidak susah menjadi seorang penulis yang baik. Kita bisa perhatikan
beberapa point dibawah ini.
Membaca,
untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu banyak membaca referensi
buku yang bersifat umum, apapun itu. Bisa buku bersifat umum atau buku spesifik
sesuai background akademik kita bisa juga melihat background prbadi kita.
Diskusi,
point ini sangat penting karena dengan kita melakukan diskusi akan muncul
ide-ide, gagasan akan seringkali muncul saat mendiskusikan bahan bacaan kita
dengan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Lebih bagus lagi kita punya
rekan atau mentor sesama penulis yang mampu mengembangkan bakat menulis kita.
Lihat
dan rasakan, melihat secara langsung dari
pengalaman atau secara tekstual. Kemudian kembangkan menjadi sebuah gagasan
atau ide
Bersosialisasi,
jadikan pertemanan kita dengan orang lain sebagai sumber inspiratif yang bisa
kita jadikan sebagai sumber ilmu yang bisa kita gali dan serap.
PERSIAPAN MENULIS
1. Menggali dan menemukan gagasan / ide
Pada
tahap ini penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide, kegiatan ini
bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang
terjadi, secara imajinasi dan kajian pustaka. Penulis bisa menentukan gagasan
apa yang akan diambil, sehingga akan mempermudah penentuan tema yang akan
dipakai. Untuk mempermudah proses penemuan ide, ada cara yang dapat digunakan
yaitu melalui brainstorming.
Brainstorming sendiri merupakan curahan pendapat untuk menemukan gagasan atau
ide-ide secara spontan untuk mencari solusi dari masalah tertentu.
Setelah
gagasan dan ide, penulis perlu menentukan tujuan dalam menulis, memilih genre
serta target pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi pertimbangan dalam
menentukan warna atau karakter penulisan. Sasaran pembaca remaja tentu berbeda
dengan sasaran usia tua, begitu juga target sasaran anak-anak tidak akan sama
dengan remaja. Pemilihan segmen ini sangat penting agar dapat memastikan bahwa
tujuan penulisan kita juga searah dengan segmen pasar. Dengan begitu market
untuk pemasaran menjadi jelas.
Penentuan
topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang
akan dipilih dan siapa sasaran pembacanya. Misalnya tujuan menulis untuk memberikan
informasi yang benar tentang kesehatan. Jika sasarannya adalah orang tua
(manula), maka penulis dapat menentukan tulisan yang topiknya sesuai dengan
usianya. Sebagai contoh : Hidup sehat di usia senja”. Hal ini juga harus
dibedakan jika sasarannya adalah anak-anak atau remaja menggunakan topik yang
tentu saja berbeda.
Merupakan
bentuk kerangka tulisan, kerankga tulisan ini menunjukkan tentang gambaran
materi apa yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan menuliskan garis
besarnya saja, tidak perlu spesifik. Karena karakteristik outline yang baik
memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan strukturan, kepaduan dan
penekanan dari sisi penulisan.
Sebagai
seorang penulis wajib membaca banyak referensi buku-buku dan sumber bacaan lain
yang berfungsi untuk memperkaya perspektif penulis. Disamping itu agar semakin
banyak muncul ide-ide atau gagasan yang dapat dikembangkan.
Apabila
sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik
yang sudah ditentukan.
MENULIS
BUTUH KESABARAN
Sebagai
penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekununan, ketelitian,
keberlanjutan dalam proses menulis. Tulislah semampu kita terlebih dahulu,
jangan berfikir tulisan harus sempurna serta jangan terlalu idealis. Tuangkan apa
yang ada dalam fikiran kita, tulis sebanyak-banyaknya secara terus menerus
untuk melatih daya pikir kita. Setelah kita menyelesaikan naskah kasar atau
draft yang sudah kita buat, tahap selanjutnya yang harus dilewati hingga
terbitnya buku adalah :
1.
Editing
Pada
tahapan ini membahas tentang membaca ulang dan menyempurnakan draft agar kalimat
dapat lebih tersusunan secara rapi. Hal ini juga bermaksud agar kalimat yang
kita tuangkan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Tahapan
ini adalah lanjutan dari tahap editing dimana penulis melakukan penyempurnaan
draft. Dari proses editing kadangkala akan ditemukan beberapa kalimat yang
belum sempurna, diproses inilah naskah akan disempurnakan jika ditemukan
masalah. Sehingga kesalahan dapat diminimalkan atau bahkan dinihilkan.
3.
Publising
Tahapan
selanjutnya adalah Publishing, tahapan ini adalah proses penulis mengirimkan
naskah jadi atau naskah pracetak yang sudah terdapat cover buku, tata letak,
ISBN dan proof reading). Hingga pada tahap akhir adalah promosi dan distribusi.
Lanjutkan
BalasHapus