Selasa, 05 Oktober 2021

Writing is my passion

Writing is my passion


Ilmu pengetahuan sangatlah luas, seluas bumi dan samudra bahkan lebih. Tidak bisa hanya di pikirkan, direnungkan untuk mengambil intisarinya. Tetapi perlu di goreskan dengan tinta ke dalam kertas, ilmu yang ada di dunia ini tidak ada seberapanya, bahkan tidak ada setitik nya dari yang memiliki ilmu, Dialah yang Maha pemilik ilmu Allah SWT tuhan Yang Maha Esa. Untuk bisa dengan mudah mencerna ilmu perlu kita goreskan atau kita tuliskan ke dalam kertas yang kosong.

Menulis perlu kemampuan yang lebih, karena menulis tidak hanya sembarang menulis. Menulis merupakan buah dari kita berfikir tentang sesuatu yang ada didalam otak kita. Hasil dari pikiran yang sudah kita telaah maka dituangkan lah kedalam media berupa kertas, maka tak heran hasil dari proses berfikir yang dituangkan kedalam media kertas mempunyai nilai yang tinggi, ilmu yang disalin ke dalam media tersebut bukan hanya ita konsumsi sendiri, tetapi puuhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan orang dapat menikmati buah pikiran kita sebagai bagian dari referensi bagi orang banyak.

Menulis merupakan pekerjaan yang mulia, karena dengan menulis banyak orang bisa mengambil ilmunya dan memanfaatkan dengan baik. Tidak sembarang orang bisa menulis, butuh keahlian khusus yang tidak sembarang orang bisa melakukannya. Dimana dengan sedikit orang bisa mampu menuangkan hasil olah pikir, hal ini dipandang sebagai salah satu indikator intelektualitas dan kematangan berfikir sesorang. Karena hanya orang-orang tertentu yang mampu melakukannya. Butuh perjuangan, semangat dan gairah yang tinggi dalam menuangkannya. Dengan begitu menghasilkan sebuah karya yang tinggi, sehingga hasilnya juga dihargai dengan tinggi. Penulis merupakan salah satu profesi yang dapat digeluti, hingga saat ini profesi ini tidak begitu banyak yang berminat. Yang menjadikan profesi ini merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Sedikitnya minat menulis dapat kita jumpai kendala dan hambatan yang sering kali dihadapi oleh seseorang yang mau mengawali sebagai penulis, diantaranya :

  • ·        merasa tidak berbakat menulis

sering dihadapi seseorang yang akan memulai menulis, manusia sudah diberi akal untuk mampu mencerna dan memproses apa yang ada dihadapan kita. Kemampuan itulah yang harus digunakan untuk dapat menuangkannya ke dalam media. Faktor ini lebih kepada pentingnya meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi, yang membuat kita mampu dengan percaya diri apa saja yang ada dalam otak kita. Hilangkan perasaan bagus tidaknya tulisan kita, yang terpenting tuliskan saja apa yang ada dalam otak kita. Dengan begitu akan terbangun sedikit demi sedikit rasa percaya diri tersebut.

  • ·         tidak memiliki waktu

waktu menjadi bagian utama dalam menulis, kadangkala waktu menjadi hambatan hampir disemua sektor pekerjaan. Dengan sibuknya kita sebagai manusia yang pekerja, waktu menjadi faktor kunci. Sama hal nya menulis, waktu memang diperlukan bagi kita untuk menenangkan pikiran kita menuangkan ke dalam media. Perlu diingat menulis tidak membutuhkan waktu khusus, cukup butuh waktu luang atau saat istirahat bisa juga sesaat sebelum kita tidur gunakan untuk menulis. Tuangkan semua apa yang ada dalam pikiran kita dengan beberapa kalimat ke dalam secarik kertas. Ulangi di lain waktu, baru kemudian kumpulkan apa yang sudah kita tulis menjadi sebuah paragraf.

  • ·         tidak memiliki ide

berawal dari niat menulis, kemudian memanfaatkan waktu luang. Sebagai manusia kita mempunyai daya pikir yang tinggi yang mampu membaca situasi, suasana, mencerna. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia dihadapkan sebuah kenyataan dan realita yang kadang menjadi sebuah masalah. Kita dengan akal pikiran tentu saja akan melihat dan menganalisa masalah yang sedang kita hadapi, maka secara alamiah kita sebagai manusia akan mencari jalan keluar dari masalah yang sedang kita hadapi. Dari inilah muncul beberapa gagasan atau ide yang kita pakai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan begitu banyaknya masalah yang dapat diselesaikan berkat ide dan gagasan kita maka kita akan terlatih untuk mengeluarkan ide-ide baru yang lebih bagus. Berangkat dari inilai proses awal dari keinginan menulis seudah terbentuk.

·         tidak mau di kritik

Kritik merupakan bagian dari umpan balik, apa yang sudah kita tulis tentu saja memberi dampak yang positif dan negatif. Melihat visi misi dan pandangan setiap orang tidak lah sama dengan kita, tanggapan atau kritik sesuatu hal yang wajar sebagai penulis. Jadikan kritik sebagai indikator yang dapat membesarkan nama kita, membangun dan meluruskan apa yang belum lurus. Justru dengan kritik dapat menjadikan kita lebih matang dalam berfikir, lebih mematangkan ide-ide yang kreatif.

·         tidak suka menulis

jadikan pena sebagai sahabat di genggaman tangan kita, jadikan pena sebagai media untuk menuangkan apa saja dalam pikiran kita. Lama kelamaan kebiasaan itu akan menjadi hobby baru yang menyenangkan. Pikiran negatif tidak suka menulis akan hilang dengan sendirinya.

 

MENULIS BUTUH  ALASAN

Alasan merupakan hal yang mendasar sesorang dalam mengawali sesuatu termasuk mengawali profesi sebagai penulis, jadikan point kunci kata "MENGAPA" sebagai langkah awalnya, perlu alasan yang kuat ketika akan memulai menulis.

-          Mengapa kita menulis

Kata mengapa secara filosofis berhubungan dengan nilai, visi dan misi seseorang dalam menjalani hidup didunia kaitannya dengan profesi kita dalam menulis. Berikan alasan kuat mengapa kita harus menulis, tujuan dan misi kita akan kita jadikan alasan kuat untuk memulainya. Lebih lagi menjadikan menulis sebagai salah satu gairah dan kesenangan kita.

-          Bagaimana cara kita menulis

Pelajari bagaimana teknis menulis, sifatnya yang teknis cenderung mudah dipahami dan dipelajari dengan banyak berlatih dan berlatih. Lama kelamaan akan menjadi terbiasa dengan berkembangnya teknik menulis yang semakin baik.

-          Kapan kita memulai

Tidak perlu menunggu lama dalam memulai menulis, lakukan secepatnya dengan hasil karya sendiri dan buah dari pikiran sendiri. InsyaAllah bisa dilakukan dengan mudah.

-          Cari motivasi dalam menulis

Tanamkan motivasi di dalam diri kita yang membuat kita terus menulis, dalil-dalil atau motivasi apa yang bisa membuat kita terus semangat menulis. Misalnya Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan atau di sampaikan kepada orang lain sehingga memberikan dampak yang baik bagi orang lain juga.

Bagaimana langkah-langkah menjadi penulis yang baik, tidak susah menjadi seorang penulis yang baik. Kita bisa perhatikan beberapa point dibawah ini.

Membaca, untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu banyak membaca referensi buku yang bersifat umum, apapun itu. Bisa buku bersifat umum atau buku spesifik sesuai background akademik kita bisa juga melihat background prbadi kita.

Diskusi, point ini sangat penting karena dengan kita melakukan diskusi akan muncul ide-ide, gagasan akan seringkali muncul saat mendiskusikan bahan bacaan kita dengan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Lebih bagus lagi kita punya rekan atau mentor sesama penulis yang mampu mengembangkan bakat menulis kita.

Lihat dan rasakan, melihat secara langsung dari pengalaman atau secara tekstual. Kemudian kembangkan menjadi sebuah gagasan atau ide

Bersosialisasi, jadikan pertemanan kita dengan orang lain sebagai sumber inspiratif yang bisa kita jadikan sebagai sumber ilmu yang bisa kita gali dan serap.

 

PERSIAPAN MENULIS

1.      Menggali dan menemukan gagasan / ide

Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide, kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, secara imajinasi dan kajian pustaka. Penulis bisa menentukan gagasan apa yang akan diambil, sehingga akan mempermudah penentuan tema yang akan dipakai. Untuk mempermudah proses penemuan ide, ada cara yang dapat digunakan yaitu melalui brainstorming. Brainstorming sendiri merupakan curahan pendapat untuk menemukan gagasan atau ide-ide secara spontan untuk mencari solusi dari masalah tertentu.

 2.      Menentukan tujuan genre dan segmen pembaca

Setelah gagasan dan ide, penulis perlu menentukan tujuan dalam menulis, memilih genre serta target pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi pertimbangan dalam menentukan warna atau karakter penulisan. Sasaran pembaca remaja tentu berbeda dengan sasaran usia tua, begitu juga target sasaran anak-anak tidak akan sama dengan remaja. Pemilihan segmen ini sangat penting agar dapat memastikan bahwa tujuan penulisan kita juga searah dengan segmen pasar. Dengan begitu market untuk pemasaran menjadi jelas.

 3.      Menentukan topik

Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang akan dipilih dan siapa sasaran pembacanya. Misalnya tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Jika sasarannya adalah orang tua (manula), maka penulis dapat menentukan tulisan yang topiknya sesuai dengan usianya. Sebagai contoh : Hidup sehat di usia senja”. Hal ini juga harus dibedakan jika sasarannya adalah anak-anak atau remaja menggunakan topik yang tentu saja berbeda.

 4.      Membuat outline

Merupakan bentuk kerangka tulisan, kerankga tulisan ini menunjukkan tentang gambaran materi apa yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan menuliskan garis besarnya saja, tidak perlu spesifik. Karena karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan strukturan, kepaduan dan penekanan dari sisi penulisan.

 5.      Mengumpulkan bahan materi / buku

Sebagai seorang penulis wajib membaca banyak referensi buku-buku dan sumber bacaan lain yang berfungsi untuk memperkaya perspektif penulis. Disamping itu agar semakin banyak muncul ide-ide atau gagasan yang dapat dikembangkan.

Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

 

MENULIS BUTUH KESABARAN

Sebagai penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekununan, ketelitian, keberlanjutan dalam proses menulis. Tulislah semampu kita terlebih dahulu, jangan berfikir tulisan harus sempurna serta jangan terlalu idealis. Tuangkan apa yang ada dalam fikiran kita, tulis sebanyak-banyaknya secara terus menerus untuk melatih daya pikir kita. Setelah kita menyelesaikan naskah kasar atau draft yang sudah kita buat, tahap selanjutnya yang harus dilewati hingga terbitnya buku adalah :

1.      Editing

Pada tahapan ini membahas tentang membaca ulang dan menyempurnakan draft agar kalimat dapat lebih tersusunan secara rapi. Hal ini juga bermaksud agar kalimat yang kita tuangkan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

 Revising

Tahapan ini adalah lanjutan dari tahap editing dimana penulis melakukan penyempurnaan draft. Dari proses editing kadangkala akan ditemukan beberapa kalimat yang belum sempurna, diproses inilah naskah akan disempurnakan jika ditemukan masalah. Sehingga kesalahan dapat diminimalkan atau bahkan dinihilkan.

3.      Publising

Tahapan selanjutnya adalah Publishing, tahapan ini adalah proses penulis mengirimkan naskah jadi atau naskah pracetak yang sudah terdapat cover buku, tata letak, ISBN dan proof reading). Hingga pada tahap akhir adalah promosi dan distribusi.

1 komentar:

Mengelola taman bacaan

    Resume Ke :  30 Gelombang :  21 Tanggal           :  10 Desember 2021 Tema :  Mengelola taman bacaan Narasumber :  Bambang Pu...