Jumat, 26 November 2021

Menjadi penulis penerbit mayor

 


Resume Ke :  23

Gelombang :  21

Tanggal         :  24 November 2021

Tema :  Menjadi penulis penerbit mayor

Narasumber :  Joko Irawan Mumpuni


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr wb

Salam sehat dan sejahtera untuk sahabat literasi, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan, kekuatan dan semangat kembali untuk terus berbuat kebaikan dalam menebar ilmu. Sehingga apa yang kita tulis benar-bena rmemberi manfaat yang baik kepada banyak orang. Dengan begitu pundi-pundi amal semakin bertambah banyak. Pertemuan ke 23 dari sekian banyak pertemuan yang direncanakan, mampu memberikan semangat yang luar biasa besarnya. Kalau sebelumnya membahas tentang Menguak dapur penerbit mayor yang dibawakan oleh Edi S. Mulyanta, maka berikutnya adalah bagaimana menjadi penulis di sebuah penerbit mayor. Karena harapan bagi seorang penulis adalah mampu menerbitkan tulisannya dalam bentuk buku di dapur penerbitan mayor. Kali ini akan dimoderatori oleh Mr.Bams dan pemateri kita adalah Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah Pimpinan Penerbit Andi ini tentunya punya pengalaman yang luar biasa menahkodai Andi Offset menjadi perusahaan penerbit yang besar. Sebagai seorang direktur yang berhasil membesarkan dan membawa nama perusahaan.

 


Placementes

Dalam dunia tulis menulis kita perlu melakukan placementest dimana kita mampu menempatkan diri kita dimana posisi sebenarnya kita berada. Bisa kita lihat  ilustrasi berikut ini

 


Dimana posisi kita sekarang ini, apakah diposisi paling bawah yang masih bilang tidak mampu melakukan. Atau step diatasnya melihat orang lain bisa melakukan sedangkan diri kita masih merasa tidak bisa melakukan. Dua hal di bawah merupakan tahap yang belum melakukan aksi apa-apa. Muncullah keinginan di step ke tiga dimana melihat orang lain mampu menulis, sehingga meyakinkan diri kita pasti juga mampu untuk menulis. Pada step keempat mulai mencari-cari bagaimana cara melakukannya, timbul keinginan untuk mengetahui lebih banyak informasi dari berbagai pihak terkait langkah yang harus dilakukan. Kemudian step berikutnya adalah saya akan berusaha melakukannya, ditahap ini semua informasi dasar sudah didapatkan sebagai bekal untuk mulai melakukan tindakan. Dari hasil awal ini bisa merasakan bahwa kita ternyadapat melakukan seperti orang lain lakukan yaitu belajar menulis. Bahwa menulis itu adalah tidka sesulit yang dibayangkan sebelumnya. Timbullah perasaan untuk selalu melakukan kegiatan menulis lebih rutin kembali. Dengan kebiasaan menulis, membuat kita terbiasa dan kita yakin bahwa kita bisa melakukannya. Dari step-step diatas hampir setiap penulis awal merasakannya, tergantung mau tidak kita melakukannya dengan menaiki tangga-tangga berikutnya hingga ke puncak. Dari ilustrasi gamabr diatas ditangga manakah posisi sekarang kita ini, jika kita sudah tahu posisi kita, kira-kira langkah berikutnya seperti apa perlu menjadi perhatian.

Apabila sudah ada kemauan yang kuat untuk menulis buku, maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan mulai menulis dan menulis buku apa? Jangan sekedar menulis buku asal jadi bila tidak ingin naskah buku kita ditolak oleh penerbit. Ada beberapa pertimbangan utama penerbit yang harus kita tahu dalam menerima naskah buku untuk diterbitkan yaitu:

Penerbit adalah perusahaan yang mencari keuntungan, sebagai sebuah perusahan maka kita harus tahu posisi perusahaan, posisi penulis dan posisi pembaca. Berikut ini adalah skema dari sebuah perusahaan penerbit

 


Dari gambar yang rumit diatas bisa disederhanakan dengan menjadi 4 pihak utama terkait ekosistem di dalam perusahaan penerbitan

 



Secara sederhana ada 4 pilar utama dalam perusaan penerbitan

1. Penerbit, perusahaan yang menerbitkan buku bagi para penulis

2. Penulis, yang mempunyai karya untuk di bukukan

3. Penyalur, toko atau gerai tempat memasarkan buku-buku penulis

4. Pembaca, tujuan akhir dari buku itu dibuat adalah sampai pada pembaca

Melihat bagan diatas bahwa empat elemen saling memberi kontribusi dan ketergantungan dengan penulis membutuhkan penerbit untuk menerbitkan buku, kemudian penerbit memerlukan penyalur buku. dari sisi penyalur tempat memasarkan buku membutuhkan pembaca untuk membeli buku yang dipasarkannya. dan sebagai pembaca membutuhkan buku sebagai bahan bacaan kepada seorang penulis.

Namun demikian perkembangan literasi di Indonesia belum seperti yang banyak pihak harapkan karena masih ada hambatan-hambatan didalamnya

Proses buku sampai ke tangan pembaca

Selanjutnya adalah seperti apa sih proses buku mulai dari naskah masuk ke penerbit sampai keluar menjadi buku dan didistribusikan sampai ketangan pembaca.

 


Dengan rumitnya proses diatas di dalam dunia penerbitan buku, lalu apa yang akan didapatkan seorang penulis terkait bukunya sampai diterima oleh penerbit mayor ?


Apa reward seorang penulis

 


Sebagai seorang penulis yang telah mampu menembus masuk ke penerbit mayor adalah:

1. Kepuasan, sebagai seorang penulis akan merasa puas dengan hasil kerja kerasnya di bukukan, dipasarkan, dibaca dan dinikmati pembaca di seluruh pelosok negeri. Kepuasan seperti inilah yang dirasakan oleh para penulis yang mampu membagi hasil pemikirannya kepada orang lain.

2. Reputasi, membangun nama baik itu tidak lah mudah. Sebagai seorang penulis, pengakuan itu adalah modal penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan terlebih perusahaan penerbit dalam memasarkan hasil karyanya. Dengan mempunyai reputasi yang baik tentu saja akan memudahkan penerbit untuk mengakui semua hasil karyanya dengan mudah. Sebagai seorang penulis yang sudah mampu menembus perusahaan penerbit mayor tentu saja akan menaikkan nama baik sebagai seorang penulis yang patut untuk diacungi jempol melihat sulitnya seleksi masuk ke penerbit mayor.

3. Karir, dengan makin seringnya tulisan kita masuk ke penerbit mayor sudah pasti akan meningkatkan karir kita di dunia penulisan.

4. Uang, sebagai penulis uang bukanlah tujuan akhir. Namun materi akan selalu mengikuti dimana karya itu akan muncul. Peningkatan finansial sangat dirasakan terkait dengan karya-karya yang dihasilkan seornag penulis yang berasal dari royalti, diskon pembelian langsung hingga menjadi narasumber dalam seminar tentu akan menghasilkan pundi-pundi uang yang melimpah.

Dari empat hal diatas sangat penting bagi seorang penulis untuk bisa memotivasi namun yang paling  peniting adlaah kebutuhan batin, puas adalah kata yang tidak tergambarkan melihat hasil karya monumental kita dipajang dan diminati banyak masyarakat luas. Namun semua tidak selalu manis, kadangkala kita harus berbesar hati menerima hasil karya kita tidak laku di pasaran dan kurang diminati oleh pembaca. Oleh karena itu kita perlu memikirkan ide-ide menarik yang disukai oleh pembaca.

 


Karena kreteria penerbit dalam memutuskan apakah suatu nasakah akan diterima dan diterbitkan adalah dengan komposisi prosestase bobot penilaian sebagai berikut:

 


Naskah seperti ini loh yang akan diterima penerbit:

 


Lalu bagaimana mencari tema tema tulisan yang popular atau sedang ngetrend diburu oleh para calon pembaca. Untuk mengetes apakah tema yang kita pilih sedang ngetrend atau tidak dapat kita uji dengan Google Trend seperti contoh berikut ini:

 


Apakah tema ‘BATU AKIK” dengan trending? Ini hasilnya:

 


Iya sedang ngetrend tetapi sekitar tahun 2014 sd 2016 sekarang sudah tidak lagi. Jadi pilihan tema “BATU AKIK” saat ini tidak tepat. Pemasraan ini hasilnya bagus kan..

 


Tema Big Data juga bagus

 


Silahkan nanti semua mencari tema sendiri sendiri yang sedang ngetrend dengan bantuan GoogleTrend.


Kemudian salah satu menentukan apakah nama penulis nya punya nilai jual atau tidak biasanya penerbit akan cek CV dari penulis tersebut kemudian mengkonfirmasi dengan data Google Cendekia, akun sosmednya berapa followernya, berapa jumlah pertemannanya, bera pa jumlah subscribernya dll. Berikut contoh gambar penulis yang memiliki angka tinggi di google cendekia:

  



Yang paling sering ditanyakan oleh penulis salah satunya adalah”berapa oplah cetak buku tersebut” nah jawabnya tergantung dari apakah tema buku itu memlki daur hidup yang panjang atau pendek, apakah tema buku tersebut memiliki pasar yang lebar? Yang paling besar oplahnya (jumlah eksemplar dicetak) dalah bila memiliki tema dengan daur hidup panjang serta memiliki pasar yang luas, sehingga bias digambarkan denga kwadaran seperti ini:

 


Kini format konten buku tema buku sudah harus menyesuikan dengan perkembagan pemasaran yang baru yaitu Marketing 5.0. lalu apa yang dimaksud dengan Marketing 5.0 adalah:

 


Saluran yang ada ditengah toko buku misalnya akan terpangkas, karena pembaca lebh suka beli langsung dari penerbit bias dengan online. Inilah gambar bagimana middleman akan hilang:

 


Pergeseran perilaku konsumen juga akan mempengaruhi tema-tema buku apa saja yang akan laku. Perhatikan pergeserannya:

 


Perhatikan pula tema tersebut akan disasar untuk gererasi apa: perhatikan gambar ini:

 


Format buku apa yang sering dibeli:

 


Jenis tulisan apa yang paling diminati:

 


Motivasi

 




  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengelola taman bacaan

    Resume Ke :  30 Gelombang :  21 Tanggal           :  10 Desember 2021 Tema :  Mengelola taman bacaan Narasumber :  Bambang Pu...