Rabu, 13 Oktober 2021

Menulis semudah ceplok telur, benarkah??


Judul                : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume           : 5
Gelombang      : 21
Tanggal            : 13 Oktober 2021
Tema                : Menulis semudah Ceplok Telur
Narasumber     : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H

 

Pertemuan kelima di pelatihan belajar menulis PGRI masih tetap semangat menjalani, dan segera akan dimulai. Kali ini mengambil tema  "Menulis Semudah Ceplok Telur" dengan narasumber Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H berikut ini sekilas tentang profile beliau.

Memiliki Hobi membaca, Menulis, traveling dan berenang. Pendidikan terakhir Program Sarjana S1, FKIPS Jurusan PMP/Kn, IKIP PGRI Surabaya dan program Sarjana S1, Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Wijaya Putra Surabaya

Berprofesi sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran (PPKn) di SMPN 2 Nekamese, Desa Besmarak, kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Intruktur Provinsi NTT pada Mata pelajaran PPKn Jenjang SMP Kurikulum 2013. narasumber literasi daerah perbatasan. Narasumber literasi tingkat Nasional bersama PGRI Pusat (dalam kelas belajar menulis bersama Om Jay, Blogger Ternama Indonesia).

Prestasi yang pernah diraih yakni Juara kategori kedua tingkat Nasional dalam Lomba Guru “My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning Tahun 2015” Bersama Telkom dan Intel Prosessor. Penggiat literasi Nusantara dan motivator menulis buku.

Mengikuti kegiatan Wardah Inspiring Teacher hingga babak akhir tetapi tidak sampai puncaknya, pada tahun 2020.

Ibu guru cantik yang biasa disapa Bunda Lilis ini juga berprofesi sebagai Narasumber Lesson Study dalam projeck JICA (Japan International Cooperation Agency) Program PELITA, Program Kerjasama dengan Sampurna Foundation (2008 – 2012) dan Program Perluasan Lesson Study untuk Penguatan LPTK (LEDIPSTI) Tahun 2008 - 2014, Instuktur Provinsi NTT Mata Pelajaran PPKn Jenjang SMP Kurikulum 2013 (Tahun 2014 – 2019), Narasumber Literasi daerah perbatasan (Tahun 2017 – 2020), Narasumber Literasi tingkat Nasional bersama PGRI Pusat (Dalam kelas belajar menulis Blog bersama Om Jay, Blogger Ternama Indonesia) Tahun 2019 - 2021

Penggiat literasi Nusantara, dan Motivator menulis buku. Founder KELAS WAG MBI (Kelas WhatsAap Group Menulis Buku Inspirasi), wadah bagi penulis pemula belajar menulis pasti menjadi buku.

Maaf ibu, tidak mengurangi sejumlah dan seabrek prestasi beliau maka saya ambil sedikit dari banyaknya prestasi beliau. Mungkin bagi pembaca yang ingin melihat prestasi secara utuh dan lengkap bisa mengunjungi  langsung diblog Lilis Sutikno http://www.guruinspirasintt.com/2021/09/profil-ibu-guru-cantik.html. Karena prestasi tidak bisa dihilangkan begitu saja, perlu di sampaikan secara lengkap dan tidak ada yang dikurangi. Sungguh luar biasa, pantas saja beliau mampu membuat sebuah atau beberapa buku seperti semudah ceplok telur. Siapa yang tidak tahu dan kesulitan memasak telur, hampir semua orang mampu melakukannya, dan dapat dilakukan dengan mudah. Cukup pecahkan dan tuangkan isinya kedalam wajan selesai.

Seperti itulah kira-kira mudahnya beliau dalam menulis buku dan karya-karyanya, maka disinilah beliau berbagi. Kok bisa ya mudah sekali....dengan tuk byar..telur diketuk masuk penggorengan siap disajikan. Judul diatas merupakan quote dari ibu Lilis agar termotivasi dalam menulis dengan tujuan menjadi penulis hebat dunia. Menulis bukanlah hal yang sulit seperti yang kita bayangkan, menulis itu sangat mudah, semudah menceplok telur. Tanpa proses yang panjang dan siap untuk dihidangkan dalam waktu yang singkat dan cepat.

Beberapa motivasi yang bisa dipakai dalam menulis, dari Imam Ghozali mengatakan "Jika kau bukan anak Raja, maka Menulislah. Quote ini menurut ibu Lilis sangat menarik dan patut kita renungkan (khususnya yang ber cita-cita jadi penulis). Walaupun quote itu sederhana namun mempunyai arti yang sangat dalam. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Suatu saat kalau mau dikenal dan dikenang anak cucu kita dan banyak orang maka hal yang paling tepat adalah meninggalkan karya. Salah satu bentuk karya adalah berupa tulisan atau berupa buku. Bisa juga berupa catatan pribadi semacam blog dan diary serta masih banyak bentuk karya yang lain.

Banyak dari kita mempunyai motivasi dan dasar yang kuat mengapa kita harus menulis, beberapa penulis mengambil motivasi dengan mengambil dari Al-Qur'an dan Hadist

Imam Syafi'i rahimahullah bertutur " Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dnegan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja." Menurut beliau ilmu ibarat hewan buruan apabila tidak diikat dengan ditulis maka akan hilang tidak berbekas dalam ingatan.

Kemudian dalam QS. Al-Bagarah:282 Allah SWT berfirman " hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.



Perhatikan kisah sebatang pensil karya Paulo Coelho

1.      Pensil digerakkan oleh tangan manusia

·         Mulailah dengan berdoa sebelum menulis, sebab ada tangan Tuhan yang selalu membimbing kita ketika kita menulis.

·         Tulisan yang diawali dengan doa, akan menghasilkan ilmu yang bersumber dari hati nurani yang bersih

·         Tulisan yang keluar hati akan diterima oleh hati, pembaca serta bermanfaat banyak kepada semua umat

2.      Ketika pensil tumpul kita perlu meruncingkannya

·         Dalam menulis kita akan menemui banyak kesulitan, berjumpa pada penderitaan, dan kesusahan (khususnya yang baru pertama kali menulis)

·         Kita perlu menajamkan pikiran kita, ketika tumpul pensilnya harus kita raut dahulu, jika pikiran kita buntu tak ada ide maka beristirahatlah dan tutup buku/laptop

·         Pertajam pikiran dan bacalah buku (khususnya yang berhubungan dengan tulisan kita)

3.      Penghapus (gunakan penghapus untuk menghapus tulisan kita ketika salah

·         Dalam hidup selalu ada kesempatan, jika kita melakukan kesalahan ada kesempatan untuk kita bertaubat

·         Begitu pula dalam menulis, kalau salah bisa di tipo dulu, lalu perbaiki agar menjadi baik dan sempurna

·         Tapi bukan berarti nulis hapus berulang-ulang

·         Jik belum ada ide, tutup laptop atau kertasnya, buat badan rileks. Setelah itu buka kembali laptop dan tuangkan ke media tulisan kita

4.      Pensil yang digunakan untuk menulis bagian dalamnya

Manusia dilihat dari bagian dalam hatinya (begitu juga dengan pensil, ang tajam untuk menulis adalah bagian dalamnya) dalam menulis gunakan hati untuk menggeraknan tangan kita, sebab menulis dari hati itu akan mnghasilkan karya yang luar biasa. Selain itu menulis dari hati akan diterima oleh pembacanya dengan menggunakan hati pula.

5.      Setiap tulisan kita akan berdampak

Belajar dari pensil akan selalu meninggalkan goresan (selalu ada bekas tulisan pensil untuk itu tinggalkan dampak positif dalam hidup kita)

Tinggalkan jejak dalam setiap tulisan kita dengan yang baik dan memberikan inspirasi kepada setiap pembacanya.

Menulislah setiap hari rasakan apa yang terjadi, Menurut bapak Wijaya Kusuma yang biasa disapa Om jay dalam komunikasi kita setiap hari. Beliau memiliki Quote yang bagus untuk para penulis pemula. Menulis tak akan berdampak apa-apa jika kita tidak memiliki komitmen dalam diri untuk berlatih menulis setiap hari.

Lalu apa yang harus kita lakukan setiap hari, ini adalah pertanyaan yang hampir setiap saat selalu ada. Menulislah pengalamanmu sendiri, menurut JK Rowling : "mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri".

Jika sudah mantap jadi penulis, maka konsistenlah. Dengan konsosten merupakan salah satu modal penting menulis. Ibarat erlatih naik sepeda, orangyang terus menerus berlatih baik sepeda lama-lama pasti mahir naik sepeda. Begitupun dnegan menulis, jika konsisten menulis terus menerus InsyaAllah akan bisa jadi penulis hebat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengelola taman bacaan

    Resume Ke :  30 Gelombang :  21 Tanggal           :  10 Desember 2021 Tema :  Mengelola taman bacaan Narasumber :  Bambang Pu...