Selasa, 30 November 2021

Menulis agar mendunia

 



Resume Ke :  25
Gelombang :  21
Tanggal         :  29 November 2021
Tema :  Membuat resume mendunia
Narasumber :  Ms. Phia Selfiarti

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr wb


Salam sejahtera untuk sahabat literasi, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan, kekuatan. keberkahan dan semangat kembali untuk terus menulis dan berbagi kepada sesama. Sehingga apa yang kita tulis benar-bena rmemberi manfaat yang baik kepada banyak orang. Sholawat tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Mari selalu bersemangat berbagi kebaikan dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun. Sebelumnya membahas materi point angka kredit untuk ASN, kali ini mengambil tema membuat tulisan mendunia. Tidak hanya prestasi yang mendunia, tulisanpun bisa mendunia berkat teknologi mutakhir yang bernama internet dan sosial budaya. Semua orang di belahan dunia manapun yang terhubung dengan jaringan internet dapat mengaksesnya. Bagaimana membuat tulisan kita bisa mendunia, kali ini akan dimoderatori oleh Ibu Aam Nurhasanah dan narasumber Ms.Phia sang bilingual blogger yang menguasai beberapa bahasa asing dan satu-satunya peserta yang menulis resume menggunakan bahasa Inggris. Ms. Phia salah satu peserta terbaik alumni gelombang 20 yang membuat 2 buku dengan versi Inggris dan Indonesia. Berikut ini profil narasumber :

CURRICULUM VITAE
PERSONAL DETAILS
1. Name : Phia Selfiarti
2. Address         : Perum Gading Kencana Sukabumi
3. Nationality : Indonesian
4. Date of Birth : 13 September 1980
5. Education : Masters Degree in English Education(M.Ed)
 Contact Details:
6. Email    :selfiarti@gmail.com
7. YouTube Channel : @Ms.Phia
8. Blog :   https://www.kompasiana.com/msphia, 
                                    https://msphia-bilingualblogger.blogspot.com/     
                                    http://msphiablog.wordpress.com



EDUCATION AND QUALIFICATIONS
LPKIA –Sukabumi
Diploma in Computer Accounting 

Open University, Bogor
Diploma in English for Interpreter

TEFL Foundation Training, International Englih – TEFL Canada
Diploma and Certified Teaching English As Foreign Language- Scholarship

Politeknik Pakujajar, Sukabumi.
Computer and networking Engineering Major – Scholarship

University Of Muhammadiyah Sukabumi
Graduate Degree majoring English Literature GPA 3.30

UNICAF – University Of West London – United Kingdom
Masters Degree Teaching Innovations & Technology – Scholarship GPA 3.64

Indraprasta PGRI University
Masters Degree majoring English education management GPA 3.72


CAREER DETAILS

Books & Articles

1. 1 Jam Menguasai 16 Tenses | 2004
2. From Blog To Book, Tips From Experts on How to start a Writing Career for Rookies | 2021
3. Writing is My passion - Anthology |2021
4. Literasi, Solusi Pintar Saat Pandemi – Anthology |2021
5. Persembahan Cinta Untuk guru – Currator –Anthology |2021


Bagaimana membuat tulisan bisa mendunia


Salah satu yang paling mudah adalah membuat tulisan di blog maupun media sosial, yang mana dua hal tersebut media yang bisa diakses melalui internet. Internet memudahkan siapapun mengakses konten-konten yang sifatnya online. Menulis di weblog tentu saja bisa diakses seluruh masyarakat dunia. Webblog banyak macamnya, mulai dari blogspot.com, blogsome, wordpress, wikipedia dan banyak lagi macamnya. Begitu juga media sosial banyak macamnya, mulai dari facebook, intagram, twitter sampai ke youtube. Semua media tadi mudah untuk diakses dengan gadget yang ada digenggaman. Hampir semua tingkatan status di masyarakat sudah memeagang handphone yang didalamnya sudah terakses jaringan internet. Untuk masyarakat lokal bukan hal yang sulit mengakses tulisan kita di media. Bagaimana dengan tulisan kita supaya dipahami oleh mereka yang ada diluar negara kita, yang notabene mempunyai budaya dan bahasa yang berbeda. Bahasa dan budaya mereka tidak sama dengan kita, artinya tidak mengerti dan paham dengan bahasa kita. Berarti sebagai penghubung bahasa kita dan bahasa mereka tentu saja menggunakan bahasa international yang umum dipakai, yaitu bahasa inggris. Dengan begitu mereka akan paham dengan apa yang kita tulis dan deskripsikan, dari cerita yang sifatnya ringan maupun yang penuh dengan makna mereka akan paham. Hal diatas syarat dasar bagi kita agar tulisan bisa dipahami mereka dan memberikan respon yang positif dari pembaca di luar negeri. Apalagi isi konten sangat menarik, terutama kaitannya dengan pariwisata yang mengusung kearifan lokal budaya kita.


Jadilah seorang pembelajar, dan selayaknya pembelajar semua ilmu baru adalah tantangan yang harus di hadapi dan di tuntaskan. Bagaimana  bisa cepat membuat resume dalam bahasa Inggris?? Hari gini? Masih belum bisa menulis dalam Bahasa Inggris?? Tidak ada yang sulit menulis dalam bahasa inggris, yang sulit adalah hanya di dalam pikiran kita saja, menganggap sulit dulu, yang membuat kita berhenti untuk mencoba. Tujuan menulis dalam bahasa apapun agar dikenal lebih banyak orang, bisa dibaca oleh orang dari lebih banyak negara, gampang kan. Sebagai langkah awal agar tulisan kita dibaca oleh orang luar negeri adalah belajar menulis bahasa inggris.


Cara mudah menulis bahasa inggris

Banyak cara dalam belajar menulis bahasa inggris, mulai dari di bangku sekolah, ataupun belajar mandiri teks book. Dan yang paling simple adalah memanfaatkan tool secara online, karena sudah banyak tool untuk translate ke berbagai macam bahasa didunia. Berikut ini adalah Online Tools / Aplikasi yang bisa di gunakan untuk menulis dalam bahasa Inggris. 
  1. Google Translate, mungkin ini yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan .
  2. U Dictionary
  3. Webster Online Dictionary
  4. Oxford online Dictionary

Kenapa google translate paling banyak digunakan, karena pengguna cukup ketikkan di kotak box, dan pastekan di tempat lain, selesai. Meskipun hasil penerjemahan dri Google Translate sekarang sudah sangat berkembang lebih baik, dulu kalau kita menerjemahkan dengn Google Translate hanya bisa diterjemahkan per kata, hingga jika diterjemahkan dalam kalimat akan terdengar rancu, tapi sekarang bahkan ungkapan pun hasilnya sangat baik. Tapi kita masih membutuhkan tugas seorang translator karena mereka lebih handal dalam memilih diksi yang tepat dan sesuai dengan kelimuan yang akan diterjemahkan. Dan Kita semua bisa menjadi penerjemah serta penulis dalam Bahasa Inggris. Karena ada Mbah Google, dan banyak translatoe yang membuka jasa  translator. Jika kita merasa terjemahan dari google translate agak rancu, coba cari kata kunci dari paragraf tersebut lalu teejemahkan per kata, maka kita akan menemukan beberapa kata yang juga disarankan oleh Google. Misal kita menerjemahkan kata LIKE, maka akan keluar saran kata dibagian bawahnya Suka, Seperti, Mirip, dll
Menerjemahkan bisa dibantu beberapa tools.. Bisa Google Translate untuk online banyak juga tools lain yang bisa di coba pakai seperti aplikasi U dictionary, sekarang lagi biasakan jika menerjemahkan sendiri, garis bawahi dulu kata kata yang dianggap baru baca atau baru lihat,  selain menemukan kata baru, menerjemahkan pun akan melatih penguasaan Vocabulary. 

Insecurity itu biasanya muncul karena kita merasa kurang menguasai, kurang bisa, dan kurang kurang lainnya yang dirasa membebani pikiran.. Tentunya dalam penggunaaan English itu insecure karena kita jarang menggunakannya, bisa karena biasa. Kalau merasa tidak bisa terus dan terus tidak mau mencoba, yaa akan begitu saja hasilnya. 

Hilangkan insecurity dengan 
  1. Coba tabrak lari, pakai dulu, bicara dulu, tulis dulu, masalah benar salah masalah nanti bisa di perbaiki. 
  2. Yakin saja saat kita Fokus pada tujuan, apapun halanngannya termasuk rasa takut di tertawakan atau takut salah akan hilang dengan sendirinya, toh kalau kita dalam proses belajar, dan yang pasti.. Belajar anti ngeri.. 
  3. Trust yourself. Believe in what you can do, Insecurity hadir karena kita kurang mempercayai kemampuan kita. 
  4. You can do anything good if you start doing it!. Kalau tidak mulai kapan mau jadi bagusnya? 

Naah, jadi bagaimana agar resume kelas belajar menulis ini Mendunia? kuncinya adalah mulai menulis dengan bahasa asing, coba dengan English dan segera publish tulisan kita ke media sosial atau weblog. Bapak ibu great future writers, intinya kita semua adalah pembelajar yang tidak boleh kenal Ngeri untuk mencoba, kalau tidak dari kita dari siapa lagi, kalau bukan kita siapa lagi .. Learn English today and Hold the world tomorrow.


Sabtu, 27 November 2021

Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

     

     




Resume Ke :  24

Gelombang :  21

Tanggal         :  26 November 2021

Tema :  Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

Narasumber :  Dr. Imron Rosidi, M.Pd


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr wb

Salam sehat dan sejahtera untuk sahabat literasi, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan, kekuatan dan semangat kembali berkarya. Sholawat selalu tercurah kepada Uswatun Khasanah kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman kejahiliyahan ke zaman terang benderang dan penuh rahmah dan berkah ini. Sahabat literasi semua yang berbahagia, setelah membahas materi sebelumnya bertema menjaadi penulis penerbit mayor materi berikutnya adalah membahas mengenai salah satu manfaat dari menerbitkan buku solo. Apakah manfaat itu? Manfaat tersebut adalah buku tersebut berguna bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mana buku tersebut mempunyai nilai angka kredit yang dapat digunakan untuk kenaikan pangkat. Manfaat ini merupakan nilai plus tersendiri bagi seorang ASN, disamping manfaat royalty angka kredit begitu sangat berarti karena member kontribusi nilai angka kredit sebanyak 4 poin untuk buku solo.

Materi kali ini di moderator oleh Dail Ma’ruf dan Narasumber dibawakan oleh Dr. Imron Rosidi, M.Pd. Materi dibagi dalam empat sesi, pembukaan, paparan materi, tanya jawab dna penutup. Pemateri atau narasumber merupakan ASN dengan posisi sebagai Sekbid Pemb. Karier Guru, Dosen, dan Tendik Litbang Asosiasi Penulis Pendidik Indoensia serta sebagai Kontributor Majalah Suara guru PGRI. Aktif sebagai narasumber dan IN kurikulum 2013.

Media social

Blog: guru-umarbakri.blogspot.com

e-mail: imron_1966@yahoo.co.id


DUPAK dan Angka Kredit

Syarat kenaikan pangkat seornag pegawai adalah terpenuhinya batas angka kredit yang dibutuhkan dalam kenaikan pangkat satu tingkat diatasnya. Terlebih dahulu membuat Daftar Usulan Penetapan  Angka Kredit (DUPAK). Apa itu DUPAK, DUPAK adalah formulir usulan yang memuat data perorangan pejabat fungsional yang berisi rincian butir kegiatan dengan mencantumkan nilai/angka kredit yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu sebagai bahan penilaian dalam penetapan angka kredit. Di dalam peraturan itu sebutkan bahwa pengertian angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan atau akumulasi terhadap nilai kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karir yang bersangkutan. 

Dari hasil penilaian yang diberikan berdasarkan angka kredit untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru dalam penilaiannya. Unsur yang digunakan meliputi unsur utama dan unsur penunjang. Unsur penunjang meliputi Pengabdian Masyarakat, dan Pendukung Pendidikan.

 

Aplikasi penghitungan DUPAK

Namun dalam penghitungan mengacu pada buku 4 dan buku 5, berikut ini isi dari buku 4:

1. presentasi di forum ilmiah 

2. Laporan hasil penelitian (PTK) 

3. tinjauan ilmiah 

4. tulisan ilmiah populer 

5. artikel ilmiah 

6. buku pelajaran 

7. modul/diktat

8. buku dalam bidang pendidikan 

9. karya terjemahan 

10. buku pedoman guru 


Karya Inovati sesuai dengan Lampiran  Permenpan  No: PER/16/M.PAN-RB/11/2009 , 10 November 2009 salah satu point yang terdapat dalam buku 4 sebagai salah satu karya yang dapat menumbang angka kredit.

Melaksanakan Karya Inovatif

- menemukan teknologi tepat guna

- pembuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum

- mengikuti pengmbangan penyusunan standar, pedoman,soal dan sejennisnya pada tingkat nasional

- menemukan/menciptakan karya seni



Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Membuat buku merupakan salah satu penyumbang angka kredit yang nilainya besar yaitu diberi poin angka kredit 4. Menulis buku, baik buku pelajaran atau buku di bidang pendidikan maupun buku sastra merupakan unsur PKB yg hrs kita kuasai. Apa itu PKB, PKB adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi yang dilakukan guru sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan profesionalitasnya. PKB ini merupakan tuntutan Peraturan Menteri Negara Pendayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009.

Jenis kegiatan PKB untuk guru adalah:

  1. Pengembangan diri merupakan upaya guru dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan melalui kegiatan pendidikan dan latihan fungsional dan kegiatan kolektif guru yang dapat meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya.
  2. Publikasi ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pemngembangan dunia pendidikan secara umum
  3. Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi dan seni.


Buku Untuk Kenaikan Pangkat

Beriku ini contoh karya yang dikategorikan dalam publikasi dan karya inovatif

Publikasi Ilmiah

  • Buku hasil penelitian, bisa berupa mengubah laporan penelitian dalam bentuk buku
  • Buku Pelajaran, buku yang ber-ISBN lengkap
  • Buku Pengayaan, terdiri dari Modul/Diktat, buku pendidikan, karya terjemahan
  • Buku Pedoman Guru

Karya Inovatif

  • Buku kumpulan puisi, terdiri dari 20 puisi atau lebih dengan kategori sederhana. Dan lebbih dari 40 puisi ddengan kategori kompleks
  • Buku kumpulan cerpen, 5 cerpen atau lebih kateogri sederhana dan lebih dari 10 cerpen kategori kompleks.
  • Buku novel, satu novel kategori sederhana dan dua novel kategori kompleks


Angka kredit buku

Buku hasil penelitian

  • Berupa buku ynag diterbitkan ber-ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP dengan angka kredit 4

Buku teks pelajaran

  • Buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu
  • Buku dengan BSNP mendapatkan angka kredit 6, buku ber-ISBN mendapatkan angka kredit 3, dan buku tidak ber-ISBN mendapatkan angka kredit 1.

Modul dan Diktat

  • Modul bertujuan agar siswa dapat belajar sendiri
  • Diktat bertujuan mempermudah/memperkaya materi matapelajaran/bidang studi yang disamnpaikan oleh guru.
  • Minimal dibuat persemester, bisa dibuat per tahun

Angka kredit tingkat provinsi         : AK 1,5

Angka kredit tingkat kota/kab : AK 1

Angka kredit tingkat sekolah         : AK 0,5


Buku bidang Pendidikan

Buku dalam Bidang Pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan. 

  • Buku yang dicetak dan diterbitkan ber-ISBN                 : AK 3
  • Buku yang dicetak dan diterbitkan tetapi belum ber-ISBN  : AK 1,5


Karya terjemahan

Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran.

Menunjang Pembelajaran  dengan angka kredit : AK 1


Buku pedoman guru

Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru. Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah, diketik dan dijilid 

Hanya boleh 1 setiap pengajuan : AK   1,5


Buku Karya Inovatif

Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,dan ber-ISBN. 

Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi minimal 20 puisi diterbitkan, dan ber-ISBN. 

Satuan kliping minimal 5 cerpen atau kliping minimal 20 puisi yang dimuat di media masa yang ber-ISSN. 


Bagaimana mengubah laporan penelitian menjadi buku ber-ISBN

Contoh PTK : PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR AUTOCARD MELALUI PENGGUNAAN CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS II TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN (TKB) SMK 7 SEMARANG


Dari penjelasan diatas bahwa buku adalah salah satu point yang membantu pemenuhan Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Hal ini dapat dilihat lebih lanjut di buku 4 dan buku 5, dalam menulis lakukan dengan teliti dan tidak terburu-buru. Selamat menulis



Jumat, 26 November 2021

Menjadi penulis penerbit mayor

 


Resume Ke :  23

Gelombang :  21

Tanggal         :  24 November 2021

Tema :  Menjadi penulis penerbit mayor

Narasumber :  Joko Irawan Mumpuni


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr wb

Salam sehat dan sejahtera untuk sahabat literasi, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan, kekuatan dan semangat kembali untuk terus berbuat kebaikan dalam menebar ilmu. Sehingga apa yang kita tulis benar-bena rmemberi manfaat yang baik kepada banyak orang. Dengan begitu pundi-pundi amal semakin bertambah banyak. Pertemuan ke 23 dari sekian banyak pertemuan yang direncanakan, mampu memberikan semangat yang luar biasa besarnya. Kalau sebelumnya membahas tentang Menguak dapur penerbit mayor yang dibawakan oleh Edi S. Mulyanta, maka berikutnya adalah bagaimana menjadi penulis di sebuah penerbit mayor. Karena harapan bagi seorang penulis adalah mampu menerbitkan tulisannya dalam bentuk buku di dapur penerbitan mayor. Kali ini akan dimoderatori oleh Mr.Bams dan pemateri kita adalah Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah Pimpinan Penerbit Andi ini tentunya punya pengalaman yang luar biasa menahkodai Andi Offset menjadi perusahaan penerbit yang besar. Sebagai seorang direktur yang berhasil membesarkan dan membawa nama perusahaan.

 


Placementes

Dalam dunia tulis menulis kita perlu melakukan placementest dimana kita mampu menempatkan diri kita dimana posisi sebenarnya kita berada. Bisa kita lihat  ilustrasi berikut ini

 


Dimana posisi kita sekarang ini, apakah diposisi paling bawah yang masih bilang tidak mampu melakukan. Atau step diatasnya melihat orang lain bisa melakukan sedangkan diri kita masih merasa tidak bisa melakukan. Dua hal di bawah merupakan tahap yang belum melakukan aksi apa-apa. Muncullah keinginan di step ke tiga dimana melihat orang lain mampu menulis, sehingga meyakinkan diri kita pasti juga mampu untuk menulis. Pada step keempat mulai mencari-cari bagaimana cara melakukannya, timbul keinginan untuk mengetahui lebih banyak informasi dari berbagai pihak terkait langkah yang harus dilakukan. Kemudian step berikutnya adalah saya akan berusaha melakukannya, ditahap ini semua informasi dasar sudah didapatkan sebagai bekal untuk mulai melakukan tindakan. Dari hasil awal ini bisa merasakan bahwa kita ternyadapat melakukan seperti orang lain lakukan yaitu belajar menulis. Bahwa menulis itu adalah tidka sesulit yang dibayangkan sebelumnya. Timbullah perasaan untuk selalu melakukan kegiatan menulis lebih rutin kembali. Dengan kebiasaan menulis, membuat kita terbiasa dan kita yakin bahwa kita bisa melakukannya. Dari step-step diatas hampir setiap penulis awal merasakannya, tergantung mau tidak kita melakukannya dengan menaiki tangga-tangga berikutnya hingga ke puncak. Dari ilustrasi gamabr diatas ditangga manakah posisi sekarang kita ini, jika kita sudah tahu posisi kita, kira-kira langkah berikutnya seperti apa perlu menjadi perhatian.

Apabila sudah ada kemauan yang kuat untuk menulis buku, maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan mulai menulis dan menulis buku apa? Jangan sekedar menulis buku asal jadi bila tidak ingin naskah buku kita ditolak oleh penerbit. Ada beberapa pertimbangan utama penerbit yang harus kita tahu dalam menerima naskah buku untuk diterbitkan yaitu:

Penerbit adalah perusahaan yang mencari keuntungan, sebagai sebuah perusahan maka kita harus tahu posisi perusahaan, posisi penulis dan posisi pembaca. Berikut ini adalah skema dari sebuah perusahaan penerbit

 


Dari gambar yang rumit diatas bisa disederhanakan dengan menjadi 4 pihak utama terkait ekosistem di dalam perusahaan penerbitan

 



Secara sederhana ada 4 pilar utama dalam perusaan penerbitan

1. Penerbit, perusahaan yang menerbitkan buku bagi para penulis

2. Penulis, yang mempunyai karya untuk di bukukan

3. Penyalur, toko atau gerai tempat memasarkan buku-buku penulis

4. Pembaca, tujuan akhir dari buku itu dibuat adalah sampai pada pembaca

Melihat bagan diatas bahwa empat elemen saling memberi kontribusi dan ketergantungan dengan penulis membutuhkan penerbit untuk menerbitkan buku, kemudian penerbit memerlukan penyalur buku. dari sisi penyalur tempat memasarkan buku membutuhkan pembaca untuk membeli buku yang dipasarkannya. dan sebagai pembaca membutuhkan buku sebagai bahan bacaan kepada seorang penulis.

Namun demikian perkembangan literasi di Indonesia belum seperti yang banyak pihak harapkan karena masih ada hambatan-hambatan didalamnya

Proses buku sampai ke tangan pembaca

Selanjutnya adalah seperti apa sih proses buku mulai dari naskah masuk ke penerbit sampai keluar menjadi buku dan didistribusikan sampai ketangan pembaca.

 


Dengan rumitnya proses diatas di dalam dunia penerbitan buku, lalu apa yang akan didapatkan seorang penulis terkait bukunya sampai diterima oleh penerbit mayor ?


Apa reward seorang penulis

 


Sebagai seorang penulis yang telah mampu menembus masuk ke penerbit mayor adalah:

1. Kepuasan, sebagai seorang penulis akan merasa puas dengan hasil kerja kerasnya di bukukan, dipasarkan, dibaca dan dinikmati pembaca di seluruh pelosok negeri. Kepuasan seperti inilah yang dirasakan oleh para penulis yang mampu membagi hasil pemikirannya kepada orang lain.

2. Reputasi, membangun nama baik itu tidak lah mudah. Sebagai seorang penulis, pengakuan itu adalah modal penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan terlebih perusahaan penerbit dalam memasarkan hasil karyanya. Dengan mempunyai reputasi yang baik tentu saja akan memudahkan penerbit untuk mengakui semua hasil karyanya dengan mudah. Sebagai seorang penulis yang sudah mampu menembus perusahaan penerbit mayor tentu saja akan menaikkan nama baik sebagai seorang penulis yang patut untuk diacungi jempol melihat sulitnya seleksi masuk ke penerbit mayor.

3. Karir, dengan makin seringnya tulisan kita masuk ke penerbit mayor sudah pasti akan meningkatkan karir kita di dunia penulisan.

4. Uang, sebagai penulis uang bukanlah tujuan akhir. Namun materi akan selalu mengikuti dimana karya itu akan muncul. Peningkatan finansial sangat dirasakan terkait dengan karya-karya yang dihasilkan seornag penulis yang berasal dari royalti, diskon pembelian langsung hingga menjadi narasumber dalam seminar tentu akan menghasilkan pundi-pundi uang yang melimpah.

Dari empat hal diatas sangat penting bagi seorang penulis untuk bisa memotivasi namun yang paling  peniting adlaah kebutuhan batin, puas adalah kata yang tidak tergambarkan melihat hasil karya monumental kita dipajang dan diminati banyak masyarakat luas. Namun semua tidak selalu manis, kadangkala kita harus berbesar hati menerima hasil karya kita tidak laku di pasaran dan kurang diminati oleh pembaca. Oleh karena itu kita perlu memikirkan ide-ide menarik yang disukai oleh pembaca.

 


Karena kreteria penerbit dalam memutuskan apakah suatu nasakah akan diterima dan diterbitkan adalah dengan komposisi prosestase bobot penilaian sebagai berikut:

 


Naskah seperti ini loh yang akan diterima penerbit:

 


Lalu bagaimana mencari tema tema tulisan yang popular atau sedang ngetrend diburu oleh para calon pembaca. Untuk mengetes apakah tema yang kita pilih sedang ngetrend atau tidak dapat kita uji dengan Google Trend seperti contoh berikut ini:

 


Apakah tema ‘BATU AKIK” dengan trending? Ini hasilnya:

 


Iya sedang ngetrend tetapi sekitar tahun 2014 sd 2016 sekarang sudah tidak lagi. Jadi pilihan tema “BATU AKIK” saat ini tidak tepat. Pemasraan ini hasilnya bagus kan..

 


Tema Big Data juga bagus

 


Silahkan nanti semua mencari tema sendiri sendiri yang sedang ngetrend dengan bantuan GoogleTrend.


Kemudian salah satu menentukan apakah nama penulis nya punya nilai jual atau tidak biasanya penerbit akan cek CV dari penulis tersebut kemudian mengkonfirmasi dengan data Google Cendekia, akun sosmednya berapa followernya, berapa jumlah pertemannanya, bera pa jumlah subscribernya dll. Berikut contoh gambar penulis yang memiliki angka tinggi di google cendekia:

  



Yang paling sering ditanyakan oleh penulis salah satunya adalah”berapa oplah cetak buku tersebut” nah jawabnya tergantung dari apakah tema buku itu memlki daur hidup yang panjang atau pendek, apakah tema buku tersebut memiliki pasar yang lebar? Yang paling besar oplahnya (jumlah eksemplar dicetak) dalah bila memiliki tema dengan daur hidup panjang serta memiliki pasar yang luas, sehingga bias digambarkan denga kwadaran seperti ini:

 


Kini format konten buku tema buku sudah harus menyesuikan dengan perkembagan pemasaran yang baru yaitu Marketing 5.0. lalu apa yang dimaksud dengan Marketing 5.0 adalah:

 


Saluran yang ada ditengah toko buku misalnya akan terpangkas, karena pembaca lebh suka beli langsung dari penerbit bias dengan online. Inilah gambar bagimana middleman akan hilang:

 


Pergeseran perilaku konsumen juga akan mempengaruhi tema-tema buku apa saja yang akan laku. Perhatikan pergeserannya:

 


Perhatikan pula tema tersebut akan disasar untuk gererasi apa: perhatikan gambar ini:

 


Format buku apa yang sering dibeli:

 


Jenis tulisan apa yang paling diminati:

 


Motivasi

 




  


Selasa, 23 November 2021

Menguak Dapur Penerbit Mayor

 

Resume Ke :  22

Gelombang :  21

Tanggal         :  23 November 2021

Tema :  Menguak Dapur Penerbit Mayor

Narasumber :  Edi S. Mulyanta


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr wb

Salam sejahtera untuk sahabat literasi, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan, kekuatan dan semangat untuk terus berbuat amal. Sehingga apa yang kita tulis benar-bena rmemberi manfaat yang baik kepada banyak orang. Dengan begitu pundi-pundi amal semakin bertambah banyak. Pertemuan ke 22 dari sekian banyak pertemuan yang direncanakan, mampu memberikan semangat yang luar biasa besarnya. Kalau sebelumnya sedikit berat kita sudah sedikit mengurangi beban itu. Melihat materi sebelumnya di pertemuan ke 18 tentang mudahnya menerbitkan buku di penerbit indie, kalau sebelumnya juga membahas tentang ada dua penerbit yaitu penerbit indie dan penerbit mayor. Yang mana penerbit indie sudah pernah dibahas di pertemuan ke 18, maka pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai dapur dari penerbit mayor. 

Seperti biasa pertemuan dibagi menjadi beberapa bagian, pembukaan, penyampaian materi, diskusi, penutup. Kali ini do moderatori oleh ibu Helwiyah dan Narasumber nya adalah bapak Edi S. Mulyanta. Beliau seorang publishing consultan pada penerbit ANDI Yogyakarta, yang merupakan penerbit mayor yang akan membersamai dalam membahas materi  "Menguak  Dapur Penerbit Mayor". Seperti biasa kita perkenalkan profil beliau bergelut dengan dapur penerbit sudah 20 tahun lamanya.

Berikut profil singkat beliau

Industri     : Komunikasi atau Media

Jabatan     : Electronic Books Publisher

Lokasi     : Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

Perkenalkan Diri Anda founder pbuandi.com, ebukune.my.id, dan bukudigital.my.id sebuah situs penjualan e-book

Minat         : e-book, musik, olahraga, bonsai

Film Favorit    : avatar

Musik Favorit : musik klasik, jazz

Buku Favorit   : Bumi Manusia - Pramoedya


Di era pandemi covid-19 dirasa memang cukup berat bagi semua penerbit, baik penerbit dengan skala kecil yang biasa disebut penerbit indie hingga penerbit skala besar yaitu penerbit mayor. Semua ikut  berlomba - lomba untuk hanya sekedar bertahan hidup dari terpaan badai covid yang tanpa mengenal pandang bulu siapapun bisa dihampirinya, yang berimbas ke berbagai sektor termasuk penerbitan buku.

Sejak maret 2019, penerbit-penerbit berusaha dengan berbagai cara untuk bisa bertahan hidup dari terpaan badai covid-19 dan mencoba tetap eksis dengan berbagai cara. Hal tersebut membuat dunia penerbitan bergegas untuk mengubah haluan visi misi mereka  ke arah yang lebih up to date, menyongsong perkembangan teknologi yang lebih cepat dibandingkan perkembangan dunia bisnis penerbitan secara umum. Yang akhirnya beberapa penerbit yang tidak dapat mengikuti perkembangan jaman,  mencoba mengurangi intensitas  terbitan bukunya, yang berimbas pula ke jumlah produksi buku mereka, dan memukul pula pendapatan atau omzet buku mereka. Penerbit buku di bawah IKAPI adalah penerbit yang mementingkan UUD (Ujung-ujungnya Duwit) untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Secara otomatis cash flow akan terganggu, sehingga banyak penerbit akhirnya berpindah haluan ke usaha yang lain.


Skala penerbitan, 

skala penerbitan yang sering digunakan untuk menyebutkan penerbit mayor dan penerbit minor (indie). Pada dasarnya konsep penerbitannya sama, yaitu mempublikasikan hasil tulisan dari penulis yang menjadi mitranya. 

 

Secara umum tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis. Penerbit hanyalah sebagai Intermediary atau perantara dalam proses publikasi sebuah tulisan. Tugas penerbit adalah menghasilkan keuntungan dalam setiap buku yang diterbitkannya. Yang membedakan jenis penerbit adalah jumlah buku yang diproduksi atau skala produksi setiap penerbit yang tergabung dalam anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) tersebut. Skala produksi ini tercermin dalam ISBN setiap buku yang diterbitkan oleh penerbit tersebut. Melalui ISBN ini dapat diketahui penggolongan skala produksi buku yang dihasilkan setiap tahunnya.


ISBN untuk apa?

ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional, yang diberikan hak oleh negara untuk memberikan nomor-nomor yang dikuasainya tersebut untuk dibagikan kepada penerbit di Indonesia. Dikutip dari https://isbn.perpusnas.go.id/ bahwa ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Merupakan pengindentikasian unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. 


Sejarah ISBN

Setelah mengetahui pengertian ISBN. Kita akan bahas tentang Sejarah ISBN. Awal mulanya sejarah sistem ISBN muncul di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat tulis yang bernama W H Smith. Sebelumnya ISBN disebut Standard Book Numbering atau SBN dan digunakan hingga tahun 1974.

Dari dulu ternyata ISBN dipergunakan untuk memudahkan untuk mendata dan mengindeks koleksi buku cetak.

Ya, kita tahu sendiri ketika buku berkumpul, pasti akan pusing mencarinya. Jika ada 800.000 buku, kita mencari secara manual, akan memakan berapa lama coba? Pasti berjam-jam atau mungkin berhari-hari, belum nemu bukunya, sudah habis kesabaran dulu. 

Maka dari itu, Smith memperkenalkan istilah ISBN ini untuk memudahkan dalam pencarian buku. Jadi, Smith dahulunya pengoleksi buku asal Inggris. Dimana buku tersebut sudah diarsip dan dicatat ke system komputer.



Gambar ISBN

Nah, ISBN ini dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional, yang diberikan hak oleh negara untuk memberikan nomor-nomor yang dikuasainya tersebut untuk dibagikan kepada penerbit di Indonesia.

 

Angka yang terdapat di publication element tersebut adalah jumlah produksi buku yang dapat dilakukan oleh penerbit tersebut. Melalui angka ini terlihat berapa kekuatan produksi buku yang diterbitkan oleh sebuah penerbit. Secara materi terbitan, sebenarnya tidak ada bedanya antara penerbit mayor dan minor. Hanya terkadang penerbit tertentu memilih spesialisasi pada Genre tertentu untuk lebih fokus dalam produksi maupun pemasarannnya. Secara otomatis. karena jumlah produksi cukup besar, akhirnya penerbit mayor mempunyai saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut Omni channel Marketing selain tentunya outlet di Toko Buku.


Dampak Pandemi Covid

Hampir sama dengan penerbit lainnya, bahwa dampak ini sangat dirasakan semua lini produksi di perusahaan penerbitan tak terkecuali penerbit mayor. Yang unik selama pandemi ini, adalah saluran toko buku mengalami kontraksi yang cukup dalam, sehingga saluran outlet toko buku pun menyesuaikan dengan berpindahnya proses pemasaran ke sistem online, maupun digitalisasi materi dalam bentuk media lain selain tulisan. Yang menjadi tantangan ini cukup berat bagi penerbit-penerbit dengan skala kecil, yang hanya menggantungkan outletnya di toko buku. Karena imbas dari Lock Down diberbagai sentra ekonomi, menjadikan saluran penjualan buku semakin sulit bejualan.

Yang akhhirnya memanfaatkan media-media baru sebagai sarana promosi buku pun berkembang seperti channel Webinar, Podcast, IG Live, WA Group seperti group kita ini, mejadi media promosi yang luar biasa berkembang. Walaupun begitu hal yang unik dari Pandemi ini, adalah Buku Cetak masih menjadi pilihan pembaca dalam memperluas cakrawala pikirnya. Di samping Elektronik Book juga baru dalam tahap embrio berkembang. Penerbit di mata pembaca, menjadi sama, semua berjuang untuk tetap bertahan. Sehingga menjadikan iklim penerbitan secara umum tidak surut selama pandemi ini. 


Gairah penulis di masa pandemi

Selalu berusaha tidak kurang dalam menjaring tulisan-tulisan baru yang bermunculan luar biasa banyak selama pandemi. Karena dengan adanya work from home membuat waktu luang banyak digunakan dirumah sehingga mendorong untuk lebih kretif menyalurkan ide-ide kreatif ke dalam bentuk tulisan.

2 Tahun pandemi, semangat menulis penulis-penulis baru sangat luar biasa, dengan banyaknya tulisan yang masuk di tempat kami. Hal ini tidak diimbangi dengan pendapatan penjualan buku yang sangat tergerus dengan adanya Covid 19 yang telah mencapai gelombang ke 2 di tahun 2021 ini. Saat awal tahun 2021 penerbit di Indonesia sebenarnya telah mulai bangkit, tercermin dalam pendapatan pada bulan Januari dan Februari yang telah mencapai tahap memantul ke atas.. tetapi sayang masuk di tahap gelombang 2 covid betul-betul meratakan pendapatan ke level yang terendah. Kami dengan terpaksa melakukan pengereman produksi yang luar biasa ketat dalam mengantisipasi hal tersebut. Strategi yang kami lakukan adalah dengan menyimpan tenaga, energi penulis yang tidak lekang oleh pandemi, dengan tetap melakukan seleksi-seleksi materi buku yang menarik.

Menabung naskah, adalah strategi dalam menghadapi pandemi, walaupun ada hal yang harus dikorbankan yaitu proses cetak fisik buku yang terkendala. Hal ini kami siasati dengan menerbitkan E-Book untuk mempercepat proses penerbitan sebuah buku. E-book adalah sarana media digital buku yang masih sangat muda, sehingga proses bisnis yang menyertainya belum bisa mengangkat proses industri perbukuan yang masih ditopang cetak buku fisik.


Tantangan Penerbit di masa depan

Ke depan kami menyadari, bahwa buku fisik masih akan tetap bertahan. Hanya proses pemasarannya yang berubah mengikuti jaman. E-book akan tetap menarik karena konsep praktis, ramah lingkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai media pengayaannya. Google dengan sigap juga telah mencoba peruntungannya di era digital ini, yaitu dengan Google Books nya menjadikan konsep digitalisasi e-book sudah mencapai ke industrialisasi digital masa depan.

Tantangan penerbit baik mayor maupun minor, adalah kecepatan dalam menguasai teknologi ini ke depan. Dengan konsep multimedia, pengawinan antara media-media baru, menjadikan buku akan semakin mengecil secara fisik. Apalagi ada konsep baru dalam dunia digital yaitu konsep Metaverse yang diusung Face Book, dunia digital akan semakin kaya. Penguasaan tekonologi harus cepat dikuasai, sehingga media buku di Indonesia akan semakin maju dalam mengikuti perkembangan jaman. Buku akan diperkaya dengan media-media lain, yang akan saling mengisi kelemahan secara alamiah media-media tradisional tersebut.

Sebagai penulis, harus memberikan pengayaan-pengayaan tidak hanya kemampuan tulis belaka. Akan tetapi pengembangan di sisi penulis harus diberdayakan. Seperti penulis mempunyai Blog, Channel Youtube, Twitter, Podcast, bahkan Tiktok yang dapat dijadikan sarana promosi tulisan bukunya. Hal ini akan memberikan rangsangan penerbit untuk tidak mampu menolak tulisan penulis karena followernya banyak, menjadi selebriti di Youtube, atau Selebriti Tiktok.

Ke depan materi tulisan tidak akan melulu dijadikan alasan penerbit dalam menerbitkan buku, akan tetapi kemampuan penulis dalam membantu mempromosikan tulisan lah yang menjadi primadona penulis-penulis baru. Persaingan penerbit akan semakin keras, tidak memandang penerbit mayor maupun minor. Hal ini karena ke depan proses penerbitan bisa dilakukan sendiri oleh penulis. Lihat saja bang Tere Liye yang dapat memproduksi sendiri tulisannya melalui Google Books.

 

Tere liye

Penulis Tere Liye yang menerbitkan bukunya sendiri tanpa kesulitan, memang Genre tertentu penulis dapat bermain sendiri memproduksi bukunya. Pintar-pintar penulis dalam mengelola tulisannya. Ada yang dapat dikerjakan sendiri, ada dapat berkolaborasi penerbit baik minor maupun mayor. Semua akan jalan di jalannya masing-masing dan tidak akan saling berebut akan tetapi tetap menghasilkan keuntungan. Akhirnya, semua unsur Dunia penerbitan akan menjadi lebih berwarna dan saling menguntungkan dari penulis, penerbit, hingga pembaca buku dengan terbentuknya dunia digital yang cukup menjanjikan ke depannya.

Jangan segan-segan bapak ibu menawarkan tulisannya ke berbagai skala penerbit, karena saat ini konten adalah raja-nya sehingga penerbit memerlukan kesegaran konten yang dapat dikembangkan menjadi komoditas yang menguntungkan. Pelajari karakteristik penerbitnya, dengan melihat hasil-hasil terbitannya. Setiap penerbit mempunyai kekhasan sendiri-sendiri. Penulis adalah makhluk bebas, yang dapat menawarkan ke semua penerbit. Tinggal kepintaran bapak ibu sekalian dalam mengatur strategi, kemampuan, dan memilah serta memilih penerbitan.

Kita dapat memulai dari menulis di notepad, wattpad, menulis di media sosial. Dengan begitu follower akan dipantau oleh penerbit-penerbit mayor. Penerbit minor, juga tidak kalah kreatifnya dalam menjaring penulis. Dengan banyaknya syarat-syarat kenaikan pangkat guru, dosen, hingga guru besar, menjadikan penerbit-penerbit saling bersaing mengisi peluang tersebut.


Faktor penting

Hal yang penting sebagai penulis adalah, jaga kejujuran, jaga idealisme, dan selalu belajar dari berbagai genre tulisan orang lain. Mengukur diri, dan menyesuaikan dengan kemampuan diri, menguliknya akan menjadi daya tawar yang baik bagi tulisan bapak ibu saat ditawarkan ke penerbit. Ke depan persaingan penerbit tidak hanya antarpenerbit akan tetapi dengan digitalisasi yang menjadikan persamaan derajat antara penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca buku.

Sebagai penerbit mayor saat ini tidak kekurangan naskah untuk diterbitkan, hanya kekurangan likuidasi dalam memproses naskahnya menjadi sebuah tulisan atau media lain ke pembaca. Saat ini yang menjadi masalah adalah media apa yang sesuai dalam mendukung sebuah terbitan buku.


Dari ulasan diatas yang seperti apa penerbit berusaha tetap bertahan dari gempuran jaman yang semakin maju dan modern serta badai covid-19 yang menerjang memporakporandakan semua sektor industri, termasuk dunia penerbitan. Pelajaran yang bisa kita petik adalah agar selalu semangat walaupun kondisi kurang menguntungkan, dengan begitu badai akan berlalu dengan seiring usaha yang kita lakukan.


Jumat, 19 November 2021

Strategi pemasaran buku

 




Resume Ke :  21

Gelombang :  21

Tanggal         :  19 November 2021

Tema :  Pemasaran buku

Narasumber :  Agus Subardana, M.M.


Bismillahirrahmanirrahim

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas berkah dan rahmat dari Allah Swt, sehingga kita masih bisa dipertemukan dalam dunia literasi milenial. Literasi milenial, bisa dilakukan melalui dunia nyata dan dunia maya. Kebiasaan membaca sekarang ini dapat kita lakukan dengan berbagai sumber dari buku, majalah, dan media elektronik. Media berbasis offline maupun online, offline bisa kita dapati dengan membaca buku, majalah dan literatur lainnya, media online bisa kita lakukan melalui dunia maya yang memanfaatkan jaringan internet sebagai medianya dan penggunaan website dna blog sebagai tempat mempublikasikan karya tulisan kita. Jarak jangkau penggunaan media maya berupa internet tidak terbatas. Permasalahan yang dihadapi adalah ketika jaringan telekomunikasi tidak terjangkau diwilayah terpencil, ataupun tidak tersedianya paket data untuk mengakses internet tidak punya. Lantas bagaimana mendapatkan informasi jika media online tidak tersedia, yang paling jitu adalah memperbanyak persebaran buku-buku di daerah. Dengan begitu masyarakat dapat menikmati informasi melalui media offline berupa buku. Sekarang ini sudah banyak gerai-gerai ataupun toko buku dan alat tulis tersebar di pelosok desa, sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dna ilmu pengetahuan makin terjangkau. Salah satu point utama ketersediaan akses masyarakat terhadap buku adalah dengan memasarkannya, strategi pemasarannya seperti apa? Yuk kita ikuti bahasan materi kali ini bersama narasumber, Beliau adalah bapak Agus Subardana, M.M, dengan di moderatori oleh Ms. Phia. Seperti biasa akan dibagi menjadi beberapa sesi, opening, pemaparan materi, diskusi dan closing.


Profile narasumber

Narasumber kali ini adalah seorang yang sangat erat kaitanya dengan bahasan ringan diatas tentang strategi seperti apa dalam memasarkan buku. Bapak Agus Subardana adalah seorang direktur bagian pemasaran buku yang akan berbagi bagaimana memasarkan buku paling mudah. Narasumber sudah diragukan lagi karena beliau sangat expert dalam bidang pemasaran, dengan loads of Experience.

 



 

Seperti yang dilihat di atas bahwa beliau adalah direktur marketing penerbit mayor ANDI, yang telah menggeluti bidang penerbitan selama kurnag lebih 17 tahun, bukan waktu yang singkat. Dari sejak tahun 1999 sampai dengan sekarang menggeluti bidang pemasaran. Check on my Blog page dari link dibawah ini.

LINK PROFIL


Buku 

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Buku dewasa ini bisa berbentuk cetak dan non cetak. Buku cetak bisa kita temui langsung di gerai-gerai penjualan buku tulis, misalnya gramedia. Kemudian ada buku non cetak yang biasa berbentuk file ebook, yang bisa diunduh melalui media internet.


Dampak dari wabah covid-19

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi serta jiwa literasi yang kuat, khususnya anak-anak, pemerintah perlu mendorong kegiatan literasi/membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku. Dengan munculnya wabah virus covid-19 2 tahun ini mengacaukan hampir disemua sektor. Termasuk dampak wabah covid-19 begitu terasa di bidang pendidikan, dalam hal ini kebutuhan akan buku menurun drastis, yang berdampak langsung pada dunia penerbitan buku yang mengalami penurunan omset dari penjualan bukunya. Namun dengan seiringnya program vaksinasi masal, yang bertujuan untuk memulainya kegiatan tatap muka berdampak positif bagi pelaku usaha percetakan dan penerbitan. Gencarnya program vaksinasi massal membawa angin segar, dikarenakan para pelajar dimungkin kan belajar di sekolah dengan tatap muka. Sehingga kebutuhan alat tulis seperti buku sangat dibutuhkan, hal ini terlihat ada kenaikan belanja akan buku di awal bulan Oktober dan November, yang di dasari dari terus bertambahnya kebutuhan buku oleh masyarakat dalam hal ini para pelajar. Dampak penjualan  buku selama COVID 19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang Penerbitan Buku . Dampak yang dialami sebagai pelaku usaha Penerbitan Buku adalah:

  • Jaringan sebagian besar pada tutup selama covid-19 diawalai bulan maret 2020 dan sekarang berlangsung gelombang ke 2 mulai bulan mei-agustus 2021
  • Pengunjung ke toko sangat menurun drastis karena dibatasi aturna pemerintah dengan membatasi untuk berkunjung ke toko sehingga membuat kawatir jika tertular covid-19
  • Terjadi penurunan omset toko buku sampai 60%-90% 
  • Selama covid-19 pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah judul buku terutama untuk buku baru dan mengurnagi distribusi ke toko buku
  • Beberapa penerbit banyak yang gulung tikar / bangkrut
  • Untuk pemasaran buku langsung / direct selling ke kantor, sekolah, PT, Instansi untuk sementara tidak bisa dilakukan sehingga kurang maksimalkan menawarkan produk buku
  • Semua konsumen pelanggan kalangan umum, sekolah PT mengurangi anggaran pembelian buku dna dialihkan ke penangan covid-19.


Strategi Pemasaran Pasca Pandemi

Semenjak awal oktober sudah banyak dibuka toko buku dan mall, dengan adanya level I pengunjung toko sudah mulai ramai. Maka dari pada itu untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , selama pandemic Covid 19 ini supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran buku kita ubah melalui On Line , dan jaringan komunitas secara on line.


Aspek yang mempengaruhi dalam pemasaran buku,

Jenis-jenis buku yang diterbitkan

Penerbit andi menerbitkan 32 kategori produk buku (buku anak, bisnis, novel, pertanian, pengembangan diri, teks PT, perikanan dan peternakan dll). Dari kategori dilakukan segmentasi asar/jenis kategori yang diterbitkan, umumnya pemasaran dikaitkan dengan

  • Faktor mikro terdiri dari perantara,Pemasok, Pesaing, masyarkat
  • Faktor makro terdiri dari demografi, ekonomi, politik, hukum , teknologi, fisik dan sosial budaya.

Hal ini dikarena penerbit Andi Offset sebagai penerbit buku yang berusia sudah diatas 40 tahun dan telah menerbitkanlebih dari 20 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 kategori dan bisa dilihat diwebsite andipubliser.com

Setrategi yang dilakukan oleh penerbit Andi Offset terkait pemasaran buku adalah dengan memetakan menjadi 2 bagian yaitu:

  1. Strategi pemasaran buku serangan udara melalui dunia maya (On Line), biasanya dipasarkan melalui toko online dengan pemesanan juga melalui online. Pentingnya transformasi digital, mengubah dunia menuju era minim sentuhan individu. Sehingga mendasari munculnya strategi baru dalam bisnis perbukuan. Manfaatnya adalah biayanya lebih terjangkau, daya jangkau luas bisa antar negara, cepat, mudah menentukan target pasar dan komunikasi lebih mudah, cepat dan tepat dan sangat membantu penjualan buku. Media yang dipakai website, marketplace dan internet yang berisi harga, informasi judul, halaman dan identitas produk lainnya.

Penerbit Andi juga menggunakan SIPLAH dalam memasarkan bukunya kerjasama dengan kemendikbud dalam pengadaan barang dan jasa menggunakan dana BOS.


Keuntungan lain dalam memasarkan lewat online adalah

    • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 
    • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
    • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
    • Menaikan penjualan dan profit 
    • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 
    • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 
    • Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

    2.   Strategi pemasaran buku melalui serangan darat (Offline) biasanya melalui direct selling.  
          Bentuknya bermacam-macam diantaranya Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Penerbit Andi  tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas untuk membentuk komunitas dan  relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan  lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang di tawarkan. Kuncinya harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi.

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini di kelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju, antara lain :


Target yang dituju melalui saluran toko buku(modern, semi modern, tradisional) Dikarenakan jenis toko buku mempunyai sistem administrasi tempat yang berbeda. 

Toko modern (Gramedia,Gunung Agung Book strore, Toko buku Togamas) mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi sentralisasi, dengan sistem penjualan titip jual.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :

  • Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
  • Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.


Toko buku Semi modern, biasanya masih memiliki sistempenjualan per toko

Toko tradisional sistem penjualan masih manual, laporan penjualan juga masih manual. Penjualannya dengan menggunakan sistem jual putus atau kredit karena laporan penjualannya masih manual.


Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . 

Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :

    • Kunjungan langsung ke tiap sekolah untuk temui kepala Sekolah, bagian kurikulum , Biro umum dll.
    • Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi  untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
    • Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.


Semangat membaca, emangat berliterasi, semangat meraih mimpi dan ilmu, semoga selalu diberikan kebaikan dan kesehatan. Aamiin

Mengelola taman bacaan

    Resume Ke :  30 Gelombang :  21 Tanggal           :  10 Desember 2021 Tema :  Mengelola taman bacaan Narasumber :  Bambang Pu...