Jumat, 19 November 2021

Strategi pemasaran buku

 




Resume Ke :  21

Gelombang :  21

Tanggal         :  19 November 2021

Tema :  Pemasaran buku

Narasumber :  Agus Subardana, M.M.


Bismillahirrahmanirrahim

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas berkah dan rahmat dari Allah Swt, sehingga kita masih bisa dipertemukan dalam dunia literasi milenial. Literasi milenial, bisa dilakukan melalui dunia nyata dan dunia maya. Kebiasaan membaca sekarang ini dapat kita lakukan dengan berbagai sumber dari buku, majalah, dan media elektronik. Media berbasis offline maupun online, offline bisa kita dapati dengan membaca buku, majalah dan literatur lainnya, media online bisa kita lakukan melalui dunia maya yang memanfaatkan jaringan internet sebagai medianya dan penggunaan website dna blog sebagai tempat mempublikasikan karya tulisan kita. Jarak jangkau penggunaan media maya berupa internet tidak terbatas. Permasalahan yang dihadapi adalah ketika jaringan telekomunikasi tidak terjangkau diwilayah terpencil, ataupun tidak tersedianya paket data untuk mengakses internet tidak punya. Lantas bagaimana mendapatkan informasi jika media online tidak tersedia, yang paling jitu adalah memperbanyak persebaran buku-buku di daerah. Dengan begitu masyarakat dapat menikmati informasi melalui media offline berupa buku. Sekarang ini sudah banyak gerai-gerai ataupun toko buku dan alat tulis tersebar di pelosok desa, sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dna ilmu pengetahuan makin terjangkau. Salah satu point utama ketersediaan akses masyarakat terhadap buku adalah dengan memasarkannya, strategi pemasarannya seperti apa? Yuk kita ikuti bahasan materi kali ini bersama narasumber, Beliau adalah bapak Agus Subardana, M.M, dengan di moderatori oleh Ms. Phia. Seperti biasa akan dibagi menjadi beberapa sesi, opening, pemaparan materi, diskusi dan closing.


Profile narasumber

Narasumber kali ini adalah seorang yang sangat erat kaitanya dengan bahasan ringan diatas tentang strategi seperti apa dalam memasarkan buku. Bapak Agus Subardana adalah seorang direktur bagian pemasaran buku yang akan berbagi bagaimana memasarkan buku paling mudah. Narasumber sudah diragukan lagi karena beliau sangat expert dalam bidang pemasaran, dengan loads of Experience.

 



 

Seperti yang dilihat di atas bahwa beliau adalah direktur marketing penerbit mayor ANDI, yang telah menggeluti bidang penerbitan selama kurnag lebih 17 tahun, bukan waktu yang singkat. Dari sejak tahun 1999 sampai dengan sekarang menggeluti bidang pemasaran. Check on my Blog page dari link dibawah ini.

LINK PROFIL


Buku 

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Buku dewasa ini bisa berbentuk cetak dan non cetak. Buku cetak bisa kita temui langsung di gerai-gerai penjualan buku tulis, misalnya gramedia. Kemudian ada buku non cetak yang biasa berbentuk file ebook, yang bisa diunduh melalui media internet.


Dampak dari wabah covid-19

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi serta jiwa literasi yang kuat, khususnya anak-anak, pemerintah perlu mendorong kegiatan literasi/membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku. Dengan munculnya wabah virus covid-19 2 tahun ini mengacaukan hampir disemua sektor. Termasuk dampak wabah covid-19 begitu terasa di bidang pendidikan, dalam hal ini kebutuhan akan buku menurun drastis, yang berdampak langsung pada dunia penerbitan buku yang mengalami penurunan omset dari penjualan bukunya. Namun dengan seiringnya program vaksinasi masal, yang bertujuan untuk memulainya kegiatan tatap muka berdampak positif bagi pelaku usaha percetakan dan penerbitan. Gencarnya program vaksinasi massal membawa angin segar, dikarenakan para pelajar dimungkin kan belajar di sekolah dengan tatap muka. Sehingga kebutuhan alat tulis seperti buku sangat dibutuhkan, hal ini terlihat ada kenaikan belanja akan buku di awal bulan Oktober dan November, yang di dasari dari terus bertambahnya kebutuhan buku oleh masyarakat dalam hal ini para pelajar. Dampak penjualan  buku selama COVID 19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang Penerbitan Buku . Dampak yang dialami sebagai pelaku usaha Penerbitan Buku adalah:

  • Jaringan sebagian besar pada tutup selama covid-19 diawalai bulan maret 2020 dan sekarang berlangsung gelombang ke 2 mulai bulan mei-agustus 2021
  • Pengunjung ke toko sangat menurun drastis karena dibatasi aturna pemerintah dengan membatasi untuk berkunjung ke toko sehingga membuat kawatir jika tertular covid-19
  • Terjadi penurunan omset toko buku sampai 60%-90% 
  • Selama covid-19 pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah judul buku terutama untuk buku baru dan mengurnagi distribusi ke toko buku
  • Beberapa penerbit banyak yang gulung tikar / bangkrut
  • Untuk pemasaran buku langsung / direct selling ke kantor, sekolah, PT, Instansi untuk sementara tidak bisa dilakukan sehingga kurang maksimalkan menawarkan produk buku
  • Semua konsumen pelanggan kalangan umum, sekolah PT mengurangi anggaran pembelian buku dna dialihkan ke penangan covid-19.


Strategi Pemasaran Pasca Pandemi

Semenjak awal oktober sudah banyak dibuka toko buku dan mall, dengan adanya level I pengunjung toko sudah mulai ramai. Maka dari pada itu untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , selama pandemic Covid 19 ini supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran buku kita ubah melalui On Line , dan jaringan komunitas secara on line.


Aspek yang mempengaruhi dalam pemasaran buku,

Jenis-jenis buku yang diterbitkan

Penerbit andi menerbitkan 32 kategori produk buku (buku anak, bisnis, novel, pertanian, pengembangan diri, teks PT, perikanan dan peternakan dll). Dari kategori dilakukan segmentasi asar/jenis kategori yang diterbitkan, umumnya pemasaran dikaitkan dengan

  • Faktor mikro terdiri dari perantara,Pemasok, Pesaing, masyarkat
  • Faktor makro terdiri dari demografi, ekonomi, politik, hukum , teknologi, fisik dan sosial budaya.

Hal ini dikarena penerbit Andi Offset sebagai penerbit buku yang berusia sudah diatas 40 tahun dan telah menerbitkanlebih dari 20 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 kategori dan bisa dilihat diwebsite andipubliser.com

Setrategi yang dilakukan oleh penerbit Andi Offset terkait pemasaran buku adalah dengan memetakan menjadi 2 bagian yaitu:

  1. Strategi pemasaran buku serangan udara melalui dunia maya (On Line), biasanya dipasarkan melalui toko online dengan pemesanan juga melalui online. Pentingnya transformasi digital, mengubah dunia menuju era minim sentuhan individu. Sehingga mendasari munculnya strategi baru dalam bisnis perbukuan. Manfaatnya adalah biayanya lebih terjangkau, daya jangkau luas bisa antar negara, cepat, mudah menentukan target pasar dan komunikasi lebih mudah, cepat dan tepat dan sangat membantu penjualan buku. Media yang dipakai website, marketplace dan internet yang berisi harga, informasi judul, halaman dan identitas produk lainnya.

Penerbit Andi juga menggunakan SIPLAH dalam memasarkan bukunya kerjasama dengan kemendikbud dalam pengadaan barang dan jasa menggunakan dana BOS.


Keuntungan lain dalam memasarkan lewat online adalah

    • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 
    • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
    • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
    • Menaikan penjualan dan profit 
    • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 
    • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 
    • Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

    2.   Strategi pemasaran buku melalui serangan darat (Offline) biasanya melalui direct selling.  
          Bentuknya bermacam-macam diantaranya Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Penerbit Andi  tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas untuk membentuk komunitas dan  relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan  lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang di tawarkan. Kuncinya harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi.

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini di kelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju, antara lain :


Target yang dituju melalui saluran toko buku(modern, semi modern, tradisional) Dikarenakan jenis toko buku mempunyai sistem administrasi tempat yang berbeda. 

Toko modern (Gramedia,Gunung Agung Book strore, Toko buku Togamas) mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi sentralisasi, dengan sistem penjualan titip jual.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :

  • Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
  • Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.


Toko buku Semi modern, biasanya masih memiliki sistempenjualan per toko

Toko tradisional sistem penjualan masih manual, laporan penjualan juga masih manual. Penjualannya dengan menggunakan sistem jual putus atau kredit karena laporan penjualannya masih manual.


Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . 

Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :

    • Kunjungan langsung ke tiap sekolah untuk temui kepala Sekolah, bagian kurikulum , Biro umum dll.
    • Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi  untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
    • Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.


Semangat membaca, emangat berliterasi, semangat meraih mimpi dan ilmu, semoga selalu diberikan kebaikan dan kesehatan. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengelola taman bacaan

    Resume Ke :  30 Gelombang :  21 Tanggal           :  10 Desember 2021 Tema :  Mengelola taman bacaan Narasumber :  Bambang Pu...