Kamis, 11 November 2021

Mengenal Penerbit Indie

 






Resume Ke     :  17
Gelombang     :  21
Tanggal           :  10 November 2021
Tema               :  Mengenal Penerbit Indie
Narasumber    :  Mukminin, S.Pd, M.Pd.

Bismillahirrahmanirrahim
Selamat berjumpa sahabat literasi semua, hari ke 17 bertepatan dengan tanggal 10 November 2021. Hari yang dikenal dengan hari Pahlawan, marilah mengheningkna cipta sejenak untuk para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan negara kita sampai darah titik penghabisan. Perlu kita syukuri berkat para pahlawan, kita dapat menikmati kemerdekaan di negara kita tercinta Indonesia. Apa yang harus kita lakukan untuk dapat menghargai jerih payah pejuang para pahlawan kita, kita harus terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya adalah mencerdaskan anak bangsa dengan gerakan literasi. Bentuk dari gerakan literasi adalah memperbanyak menulis hal-hal yang bermanfaat untuk dibagi kepada khalayak ramai. Bisa kita lakukan dengan membuat sebuah buku yang berisi tulisan yang bermanfaat untuk semua khalayak. Banyak proses yang harus dilalui untuk mencetak sebuah buku, yang salah satunya adalah mencari penerbit untuk menerbitkan buku kita. Salah satunya adalah menerbitkan buku lewat penerbit indie. Apa itu penerbit indie, yuk kita simak berikut ini.

Kali ini kita akan dibersamai oleh narasumber untuk membahas apa itu penerbit indie, narasumber kita bernama Mukminin, S.Pd, M.Pd. atau biasa akrab dipanggil Cak Inin. Beliau adalah guru, sekaligus peraih juara 1 Inobel. Mari kita simak profil beliau.
CURICULUM VITAE 
Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2  IKIP NEGERI Surabaya th.1987. Lulus S 1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S 2 UNISDA LAMONGAN 2012. Jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. 

Pekerjaan :
1.Guru (PNS ) di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2021 (32 th) sampai sekarang.  
2. Konsultan Umroh dan Haji Plus PT. ARMINAREKA PERDANA CABANG LAMONGAN 
3. Penulis buku di usia 55 tahun 
4. PENERBIT BUKU KAMILA PRESS LAMONGAN 
5. Pengalaman Berorganisasi:
A. Pengurus PGRI Kec. Kedungpring 
B. Pengurus KOMNASDIK Kab. Lamongan 

6. Pengalaman Lain: 
  • Menjadi Nara sumber belajar menulis online di WA grup PGRI asuhan Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd., ( Om Jay). 
  • Menjadi Nara sumber di Pelatihan menulis buku ber-ISBN bersama tim ( Ibu Noralai Purwa Yunita,M.Pd,  Kang Haji Encon Rahman,S.Pd., Bpk Sudomo, S.Pt., Wijaya Kusumah,M.Pd.,  Sudah berjalan 5 gelombang.l

Hobinya membaca dan menulis.
7. Buku yang telah diterbitkan 

A. Buku Solo : 
  1. Buku solo 55 Pantun Nasihat  th.2020 penerbit Kelompok Majas Bojonegoro. 
  2. Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Para Pakar.  Penerbit Kamila Press 2020
B. Buku Duet :
  1. Kiat Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku. Penerbit Kamila Press Lamongan 2021( Karya Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dan Mukminin,M.Pd.).
C. Karya Bersama: 

  1. Antologi Pusat Belajar Guru Bojonegoro th. 2020.
  2. Antologi puisi Guru dan Siswa SMP I Kedungpring dalam Goresan Pena ( Dalam Pandemi Covit 19) th.  penerbit Ilalang 2020
  3. Antologi Musim Ketiga penerbit Dwi Putra Jaya Bojonegoro 2020
  4. Semangatenulis Bersama Bu Kanjeng penerbit Oase Pustaka Jateng 2020
  5. Pena Digital Guru Melenial ( Antologi Guru Bloger Bersama Om Jay dan PGRI) Penerbit Oase Jateng 2020
  6. Rona Korona Duka dan Ria (Antologi Puisi Pandemi Covid-19) Mukminin, Dkk. Penerbit Oase Jateng 2020.
  7. Menciptakan Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah. Wijaya Kusumah,Dkk. Penerbit Tata Akbar. 2020
  8. Antologi Kisah Inspirasi Sang Guru. Mukminin,Dkk, Penerbit Kamila Press. 2020
  9. Aku dan Kisahku ( Antologi Cerita Inspiratif Guru dan Siswa SMP I Kedungping Lamongan. Penerbit Kamila Press Lamongan.2021
  10. Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi ( Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi. Penerbit Oase Pustaka Jateng.202.
  11. Transformasi Media Belajar Pada Masa Pandemi ( Antologi 23 Penulis Kreatif). Penerbit Kamila Press Lamongan.2020.
Diatas adalah sedikit dari prestasi beliau, untuk melihat tentang profile beliau secara keseluruhan silahkan kunjungi link dibawah ini
 

Beliau membuat buku solo perdana dengan membuat 55 pantun nasehat dalam 3 minggu, belajar menulis dari nol di usia 55 tahun. Dimana beliau juga termasuk alumni nelajar menulis OmJay. Sekaligus pemilik Kimila press Lamongan, selama 2 tahun telah menerbitkan 3 buku solo, 11 buku antologi dan 1 buku duet dengan Ibu Noralia Purwa Yunita. Semangat yang luarbiasa buat beliau walaupun usia sudah 55 tahun. Perlu kita jadikan motivasi karena melihat usia kita lebih muda dari beliau masih tetap semangat melahirkan buku-buku yang bermanfaat dan berguna bagi semua orang.

Tumbuhkan semangat lagi, amri kita saling berbagi ilmu untuk semua lapisan masyarakat. Karena semua yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin, pada zaman milenial semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik yang berlatar belakang sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen maupun wiraswasta. Menulis buku dan menerbitkan itu mudah, tidka serumit yang kita bayangkan sebelumnya. Apalagi kita sebagai seorang guru memiliki banyak kisah dan pengalaman yang begitu inspiratif untuk kita tuliskan dan sharing dalam bentuk buku kepada masyarakat luas. Tentu saja akan memberikan manfaat yang lebih banyak ketimbang kita simpan sendiri kisah kita itu. Kuncinya jangan mudah goyah diterpa oleh angin kesibukan, tetaplah kokoh walaupun kaki-kaki tidak kuat menopangnya.

Hanya ketekunan, perjuangan, semangat dan tekad yang bulat kita dapat menjalani proses-demi proses dalam menulis agar bisa kita susun menjadi buku untuk kita terbitkan. Banyak semangat dan motivasi yang sudah diberikan para narasumber kita agar sukses berkarya, berikut ini kata-kata mutiara yang dapat menjadikan semangat buat kita untuk lebih termotivasi:
  1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
  2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali
Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.
Apabila seorang penulis ingin bisa menulis dan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yang harus dilalui:
1. Pra-writing(tahapan sebelum menulis)
  • Tahap awal sebagai penulis harus mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar ( Pay attention).
  • Penulis harus lebih kreatif menangkap fenomena yg terjadi di lingkungan sekitar untuk menjadi tulisan.
  • Sebagai seorang penulis juga harus banyak membaca buku sebagai referensi.

2. Drafting
Tahapan ini penulis mulai menulis naskah buku sesuai dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi (Perbaikan)
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, serta naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editing. Penulis melakukan pengeditan, hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi  
Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.


Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yang disuka. Ada beberapa penerbit yang kita kenal di grup belajar menulis ini ada 3 peberbit indie:
✓ Oase
✓ Gemala
✓ YPTD dan 
✓ Kamlia Press Lamongan.
Sebelum menerbitkan buku, marilah kita kenal dahulu tentang penerbit.

Penerbit mayor dan penerbit indie memiliki perbedaan, apa itu perbedaannya:

1. Jumlah cetakan
Penerbit mayor, Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
Penerbit indie,  penerbit indie hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.


2. Pemilihan Naskah yang akan diterbitkan
Penerbit mayor
Pada penerbit mayor naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie
Berbeda dengan penerbit mayor, penerbit indie tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.


3. Dilihat dari Profesionalitas
Penerbit mayor, pada penerbit mayor tentu  saja lebih profesional dengan  banyaknya dukungan sumber daya yang dimiliki perusahaan besar mereka.

Penerbit indie,  sebagai penerbit inide pun juga profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak jadi jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).


4. Dilihat dari waktu Penerbitan
Penerbit mayor, pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie, tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.


5. Royalti
Penerbit mayor, kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Penerbit indie, umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll


6. Biaya penerbitan
Penerbit mayor, Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

Penerbit indie, Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.
Sebagai contoh lihat salah satu dari penerbit indie Kamila Presds Lamongan
 

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 
Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 
Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
  1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis 
  2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

Rincian biaya cetak buku  TERBARU ( TERJANGKAU) di KAMILA PRESS LAMONGAN,  hub. hp/wa Mukminin, 081330944498, 

Biaya Cetak buku  A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", 
Termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku: 
A. 60 halaman: 
  • Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000
  • Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, plus ongkir
B. 70 hlm:  
  • Cetak 5 buku = 570.000
  • Cetak 10 buku = 650.000, Plus Ongkir
C. 85 hlm : 
  • Cetak 5 buku = 580.000
  • Cetak 10 buku = 660.000
D. 90 hlm:
  • Cetak 5 buku = 600.000
  • Cetak 10 Buku = 715.000

E. 100 hlm: 
  • Cetak 5 buku = 635.000
  • Cetak 10.Buku = 725.000
F. 125 hlm: 
  • Cetak 5 buku = 650.000
  • Cetak 10 buku = 751.000
G. 150 hlm: 
  • Cetak 5 buku = 665.000
  • Cetak 10 buku = 800.000
H. 200 hlm: 
  • 5 buku = 695.000
  • 10 buku = 841.000
I. 250 hlm:
  • Cetak 5 buku = 725.000
  • Cetak 10 buku = 900.000
J. 300 hlm:
  • Cetak 5 buku = 753.000
  • Cetak 10 buku = 957.000
Setelah cetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga tersebut, lebihnya dihitung harga cetak ulang :
  1. Cetak buku 60 hlm Harga @ 20.000
  2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000
  3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
  4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
  5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
  6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000
  7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000

Bagaimana royati untuk buku antologi dan duet, buku antologi kroyokan itu dibeli anggota sendiri. Penulisnya sendiri jika ada yang beli maka lewat penulis masing-masing berhak menjual dan dapat sisa biaya cetak. Begitu Pak penerbit tidak menjual sendiri. Tetapi silakan masing-masing penulis menjual sendiri-sendiri, beda dengan menulis duet maka promo bersama hasil dibagi berdua.
Akhir kata, buku solo sebentar lagi bisa kita dapatkan jika semangat terus terjaga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengelola taman bacaan

    Resume Ke :  30 Gelombang :  21 Tanggal           :  10 Desember 2021 Tema :  Mengelola taman bacaan Narasumber :  Bambang Pu...